Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menegaskan,
“Sejatinya seorang hamba tidak akan bisa merasakan kenikmatan yang hakiki sampai dia beriman kepada takdir.
Karena saat itulah dia akan menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Rabbnya sehingga dia pun ridha dengan pengaturan Allah dan dia bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya dan sabar dalam menghadapi ujian serta musibah.”
[Adh-Dhiya al-Laami’ 399]