Memberikan nafkah kepada keluarga adalah bagian dari kewajiban yang diperintahkan dalam Islam. Namun, banyak orang yang kurang menyadari nilai besar dari amal ini. Mereka merasa bahwa sedekah kepada orang lain lebih berpahala, padahal menafkahi keluarga sendiri memiliki keutamaan yang lebih agung.
Al-‘Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menyatakan,
Sebagian manusia memberikan nafkah kepada keluarganya, akan tetapi dia tidak menyadari bahwa memberi nafkah adalah bentuk pendekatan dirinya kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Namun jika orang miskin mendatanginya lalu dia memberinya satu riyal maka dia menyadari bahwa itu merupakan bentuk pendekatan dirinya kepada Allah Ta’ala dengan sodaqoh tersebut. Akan tetapi sodaqoh yang wajib atas keluarganya itu lebih utama dan lebih banyak pahalanya.[Syarah Riyadhis Shalihin 4/389]
Dari penjelasan ini kita memahami bahwa nafkah kepada keluarga bukan sekadar kewajiban sosial, melainkan ibadah yang berpahala besar. Bahkan, pahalanya lebih utama daripada sedekah kepada orang lain, karena itu adalah upaya memenuhi hak yang wajib dan menunjukkan kasih sayang serta tanggung jawab terhadap keluarga.
Saat seseorang bekerja, bersusah payah mencari rezeki untuk mencukupi kebutuhan istri, anak-anak, dan orang tuanya, hendaknya ia menghadirkan niat bahwa itu semua adalah bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala. Dengan demikian, setiap rupiah yang ia keluarkan untuk keluarga tercatat sebagai amal kebaikan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin dan dinar yang kamu infakkan untuk keluargamu. Maka yang pahalanya paling besar adalah dinar yang kamu infakkan untuk keluargamu. [HR. Muslim]
Hadis ini semakin menegaskan bahwa menafkahi keluarga bukan hanya mendapat pahala, tetapi menjadi amalan yang paling utama dibandingkan sedekah lain.
Semoga kita termasuk orang-orang yang sadar akan keutamaan ini, sehingga kita lebih bersyukur, lebih ikhlas, dan lebih semangat dalam menafkahi keluarga yang Allah Ta’ala amanahkan kepada kita. Allahu a’lam