Membaca Al-Qur’an adalah salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah. Diriwayatkan oleh Khabab bin Al-Art, seorang sahabat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, kita diberikan pengertian yang kuat mengenai pentingnya membaca kalam-Nya. Beliau berkata,
“Dekatkanlah dirimu kepada Allah sekuat kemampuanmu. Ketahuilah, tidaklah engkau mendekatkan diri kepada-Nya dengan sesuatupun yang lebih Dia cintai daripada (membaca) kalam-Nya.” [Fadhail Al-Quran karya Abu Ubaid, hlm. 38]
Ketika kita memperhatikan ucapan tersebut, kita bisa merasakan betapa besar kasih sayang Allah terhadap umat-Nya. Dia menegaskan bahwa tidak ada amalan yang lebih dicintai daripada membaca Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 2). Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an bukan hanya sekadar membaca teks suci, tetapi juga merupakan cara kita mendekatkan diri kepada-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya.
Mengapa Allah mencintai amalan membaca Al-Qur’an? Al-Qur’an adalah firman-Nya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melalui perantara Jibril. Di dalamnya terkandung hikmah, petunjuk, dan kebenaran yang hakiki. Al-Qur’an juga merupakan sumber pengetahuan yang tak terbatas, membawa cahaya bagi jiwa dan memperluas wawasan kita. Ketika kita membaca Al-Qur’an, kita berinteraksi langsung dengan firman Allah, menghayati pesan-pesan-Nya, dan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang Islam.