Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Ubay Afa

manusia yang paling terlantar

3 tahun yang lalu
baca 2 menit
Manusia Yang Paling Terlantar

Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan godaan dan godaan ini kadang-kadang membuat kita merasa perlu untuk bergantung pada orang lain. Namun, ketika ketergantungan itu mengarah pada selain Allah Ta’ala, maka kita berada dalam kondisi yang mengenaskan. Bagaimana tidak, kita bergantung pada sesuatu yang lemah bahkan tidak punya kuasa atas dirinya.

\n

Kita seringkali tergoda untuk mengandalkan kekuatan dan kemampuan manusia, seperti kekayaan, kekuasaan, keindahan, dan sebagainya. Namun, semua itu hanyalah titipan dari Allah Ta’ala, dan tidak akan pernah mampu menggantikan kehadiran-Nya yang Mahakuasa.

\n

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengingatkan kita bahwa

\n
أعظم النّاس خِذلانا من تَعَلّق بغير الله
\n

“Manusia yang paling terlantar adalah orang yang bergantung kepada selain Allah Ta’ala.” [Madarijus Salikin 1/458]

\n

Dari nukilan di atas sering orang merasa bahwa kesejahteraan hidupnya tergantung pada faktor-faktor dunia semata, dan lupa bahwa hanya Allah Ta’ala yang memiliki kendali penuh atas segala sesuatu.

\n

Orang yang bergantung pada selain Allah Ta’ala. Ia seakan-akan terdampar di tengah lautan kehampaan dan kesia-siaan, tanpa ada landasan yang kokoh untuk menggapai ketenangan batin dan kebahagiaan sejati.

\n

Namun, Allah Ta’ala memberikan peluang bagi kita untuk selalu terjaga dari kondisi terlantar tersebut. Dalam setiap kesulitan dan kegagalan, marilah kita selalu berlindung pada-Nya dan memohon pertolongan-Nya. Dengan demikian, kita akan selalu merasa kuat dan berdaya dalam menghadapi setiap rintangan hidup.
\nKarena Allah Ta’ala Maha Berkuasa dan Mampu atas segala sesuatu.

\n
Oleh:
Abu Ubay Afa