Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Ubay Afa

fitnah mengancam manusia yang terus mengintai

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Fitnah Mengancam Manusia Yang Terus Mengintai

Dalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan dihadapkan dengan berbagai macam godaan yang datang dari berbagai arah. Baik itu godaan dalam bentuk ujian kehidupan maupun godaan dalam bentuk godaan nafsu dan syahwat. Di dalam Al-Quran, Allah Ta’ala telah memberikan peringatan tentang betapa berbahayanya fitnah bagi manusia.

Namun, sejatinya manusia tidaklah aman dari fitnah yang terus mengintai. Berapapun usianya, apapun jabatannya, dan apapun status sosialnya, manusia tetap akan terus dihadapkan dengan godaan yang bisa saja membuatnya terjerumus dalam kesesatan. Bahkan kebenaran, tidak bisa terikat pada pribadi manusia.

Hal ini diungkapkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, seorang ulama besar yang sangat dihormati di dunia Islam. Beliau pernah mengatakan,

لا تجعلوا الحق مربوطا بالرجال فالحي لا تؤمن عليه الفتنة

“Janganlah kalian menjadikan kebenaran terikat dengan pribadi manusia. Karena orang yang masih hidup tidak akan pernah aman dari fitnah.” [At-Ta’liq ala Shahih Muslim 15]

Kata-kata beliau sangatlah ringkas, namun mengandung makna yang dalam. Betapa rapuhnya manusia dalam menghadapi godaan yang datang. Kita tidak boleh mengandalkan manusia untuk menentukan kebenaran suatu hal, karena setiap manusia pasti memiliki kelemahan dan kesalahan. Sehingga hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala sajalah kita berserah diri, meminta dan berdoa atas segala hal yang kita kerjakan.

Oleh karena itu, kita harus terus berusaha untuk memperkuat iman dan taqwa kita, agar bisa menghadapi godaan dan fitnah yang datang dengan sikap yang benar dan tegas. Kita juga harus selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup.

Kita tidak pernah tahu kapan dan dari arah mana godaan dan fitnah akan datang menghampiri kita. Jadikanlah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai panutan hidup kita. Karena beliau adalah seorang manusia yang Maksum dan terjaga dari kesalahan.

 

Oleh:
Abu Ubay Afa