‘Imam Ibnul Qayyim rahimahulloh berkata’,
Seandainya bukan karena maksiat adalah sebagai sebab hinanya seorang hamba dihadapan ALLAH dan jatuh hamba itu dari pandanganNya, maka hal itu cukup (untuk menunjukkan rendahnya kemaksiatan).
Dan apabila seorang hamba hina dihadapan ALLAH, maka tidak akan ada seorangpun yang bisa memuliakannya. Sebagaimana firman ALLAH : (dan barang siapa yang ALLAH hinakan maka tidak ada seorangpun yang mampu memuliakannya.)
Addaau wad Dawa hal 42
قـالَ الإمـَامُ ابْنُ الـقـَيّمِ رحمه الله :
ولـو لـم يكنْ مِن الـمعاصي إلاّ أنَّهـا سببٌ لـهـوانِ الـعبدِ على اللهِ وسُقـوطِـه مِن عـيْنِه لـكفى ،
وإِذَا هـَانَ الْـعَبْدُ عَلَى اللَّهِ لَـمْ يُكْرِمْـهُ أَحـَدٌ
كمـَا قـَالَ اللَّهُ تَعـَالَى :
{ وَمَنْ يُهِـنِ اللَّهُ فـَمـَا لَـهُ مِنْ مُكْـرِم ٍ}
[ الـداء والـدواء (صـ٤٢) ]
#petuahulama #maksiat #hina
•••┈••••○❁❁○••••┈•••
WhatsApp
KITA SATU
Bagi-bagi faedah ilmiahnya….ayo segera bergabung
Join Channel KIT
https://t.me/KajianIslamTemanggung
Dengarkan••• [ VERSI BARU ] Kajian Islam dan Murotal al-Quran setiap saat di Radio Islam Indonesia
http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2