Pemimpin adalah tonggak pokok dalam memberikan pengarahan dan kesejahteraan suatu masyarakat. Namun, tidak semua pemimpin mampu memenuhi kriteria ideal yang dibutuhkan untuk mengemban tanggung jawab tersebut. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
Kapan saja penguasa mementingkan perbaikan agama rakyatnya, maka akan baik agama dan dunia kedua pihak (penguasa dan rakyatnya). Namun jika tidak demikian, maka akan terjadi kekacauan dalam berbagai urusan.
[Majmu’ul Fatawa 28/361]
Menurut Ibnu Taimiyah, sebuah kepemimpinan yang ideal adalah yang memberikan prioritas utama pada perbaikan agama rakyatnya. Ini menandakan pemimpin tersebut memiliki kesadaran yang tinggi akan tanggung jawab keagamaannya terhadap masyarakat yang dipimpinnya. Ketika pemimpin mengutamakan perbaikan agama, maka akan tercipta kedamaian dan kesejahteraan, baik secara spiritual maupun material. Inilah yang terjadi pada masa Khalifah yang terpetunjuk sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lihat bagaimana kesejahteraan yang terjadi pada masa pemerintahan Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu. Syariat Islam tegak sehingga keberkahan turun dari atas langit.
Namun Ibnu Taimiyah rahimahullah juga menjelaskan bahwa kesadaran akan perbaikan agama saja tidaklah cukup. Pemimpin yang ideal juga harus memperhatikan aspek materi, karena kesejahteraan dalam kehidupan duniawi juga merupakan bagian integral dari tanggung jawab seorang pemimpin. Dengan menjaga perbaikan agama dan kesejahteraan material, pemimpin akan mampu menciptakan harmoni dalam masyarakat yang dipimpinnya.
Selain itu, Ibnu Taimiyah juga menyampaikan bahwa ketidakkonsistenan dalam upaya perbaikan agama dapat mengakibatkan kekacauan dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, konsistensi dan keseriusan dalam melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan menjadi hal yang sangat penting.
Dalam konteks masa kini, seorang pemimpin yang ideal adalah yang memiliki kesadaran akan tanggung jawab keagamaannya terhadap rakyat, sekaligus mampu memperhatikan aspek material dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, pemimpin tersebut mampu menciptakan kondisi yang baik dan berkelanjutan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Allahu a’lam