Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkisah,
“Saat itu, Imam Ahmad bin Hanbal ditelantarkan oleh keumuman penduduk dunia hingga teman-temannya dari kalangan para ulama dan orang-orang shalih nan baik.
Namun demikian, beliau tidaklah memberikan satu kalimat pun yang mereka minta dari beliau. Beliau pun tidak berpaling dari apa yang telah datang dalam al-Qur’an dan Sunnah. Beliau tidak menyembunyikan ilmu dan tidak pula memakai taqiyah¹.”
¹Taqiyah adalah memperlihatkan zahir yang berbeda dengan isi kalbu dalam beragama.”
[Majmu’ul Fataawa 12/439]