Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Hafshah Faozi

keistimewaan ramadhan yang terlalaikan

8 bulan yang lalu
baca 2 menit
Keistimewaan Ramadhan Yang Terlalaikan

Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang penuh berkah dan keistimewaan dalam agama Islam. Namun, seringkali keistimewaan-keistimewaannya terlupakan atau terlewatkan oleh banyak orang. Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menyoroti salah satu keistimewaan besar yang sering kali terlupakan, yaitu waktu yang mustajab dalam Ramadhan.

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menyatakan,

من أعظـم نفحـات رمضـان مصادفةُ ساعـة إجابـةٍ يسأل العبدُ فيها الجنة والنجاةَ من النار، فيجابُ سُؤالهُ فيفوزُ بسعادة الأبد

“Di antara keistimewaan terbesar bulan Ramadhan adalah menepati waktu mustajab. Seorang hamba meminta surga dan keselamatan dari neraka pada waktu tersebut. Lantas permintaannya dikabulkan sehingga dia berhasil meraih kebahagiaan yang abadi.” Lathoiful Ma’arif 232

Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menyebutkan bahwa di antara momen-momen istimewa dalam bulan Ramadhan adalah saat-saat di mana doa terkabulkan. Saat itulah seorang hamba bisa memohon surga dan keselamatan dari neraka, dan doanya terkabulkan dengan seizin Allah Ta’ala. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk meraih kebahagiaan yang abadi di akhirat.

Namun, sayangnya, banyak dari kita terlalu sibuk dengan urusan dunia sehingga melupakan pentingnya memanfaatkan momen-momen istimewa ini. Kita sering kali terlena dengan kesibukan sehari-hari dan lupa untuk memperbanyak ibadah terutama doa di bulan yang penuh berkah ini.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan dan mengingat kembali keistimewaan-keistimewaan Ramadhan yang sering terlupakan, seperti waktu mustajab ini. Dengan memanfaatkan momen istimewa ini secara optimal melalui berbagai ibadah dan doa, keimanan kita akan semakin kuat dan baik.

Mari kita jadikan bulan Ramadhan sebagai kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allahﷻ, memperbaiki diri, dan meraih keberkahan serta kebahagiaan yang abadi di akhirat. Allahu a’lam

Oleh:
Abu Hafshah Faozi