Imam Ibnul Qayyim rahimahullah memberikan petunjuk bijak mengenai sikap yang mulia dan penyayang. Beliau menyampaikan bahwa keutamaan seorang yang mulia dan penyayang adalah kemampuannya untuk merespons permintaan tolong dari saudaranya.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Keadaan orang yang mulia lagi penyayang adalah dia akan mengabulkan permintaan orang yang meminta bantuan kepadanya.” (Udatus Shabirin 1/154)
Pesan ini mengajarkan kita tentang pentingnya sikap dermawan dan responsif terhadap kebutuhan sesama. Ketika saudara atau sesama Muslim meminta bantuan, seorang yang mulia dan penyayang tidak hanya mendengar, tetapi juga bertindak. Kemampuan untuk membantu orang lain adalah salah satu ciri kehormatan dan kelemahlembutan kalbu.
Keutamaan menolong saudara tidak hanya berlaku dalam konteks materi, tetapi juga dalam dukungan moral dan emosional. Menjadi seseorang yang siap membantu menciptakan iklim saling peduli di antara sesama Muslim. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk saling mendukung dan membantu dalam kebaikan.
Memberikan pertolongan kepada saudara seiman adalah tindakan yang tidak hanya memberikan dampak positif terhadap hubungan dengan sesama tetapi juga akan mengangkat derajat hamba di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menolong siapa saja yang menolong hamba-hamba-Nya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Allah akan senantiasa akan seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.”
Oleh karena itu, mari kita menjadikan pesan bijak ini sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Jika saudaramu meminta tolong, jadilah orang yang siap membantu dengan tulus dan ikhlas sesuai dengan kemampuan.
Dengan demikian, kita dapat memperkuat tali persaudaraan, membentuk masyarakat yang saling mendukung, dan meraih keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.