Salat merupakan salah satu ibadah pokok dalam agama Islam. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, seorang ulama terkemuka dalam sejarah Islam, pernah menekankan pentingnya menjaga salat dalam kehidupan seorang Muslim. Beliau menyatakan,
Perhatikanlah salatmu, perhatikanlah salatmu. Siapa saja yang menjaga salatnya, maka sungguh dia telah menjaga agamanya.
Namun barang siapa menyia-nyiakan salatnya, maka dia akan lebih menyia-nyiakan terhadap perkara selainnya.
[Al-Khuthob al-Mimbariyah 33]
Pernyataan ini mengandung makna yang mendalam. Salat bukan hanya sekadar ritual yang harus dilakukan setiap hari, tetapi juga merupakan ungkapan pengabdian dan hubungan spiritual antara hamba dengan Sang Pencipta. Melalui salat, seorang Muslim berkomunikasi dengan Allah ﷻ dan memperkuat keimanan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa ketika hamba membaca surat al-Fatihah, maka Allah pun menjawab pujian-pujian hamba-Nya.
Menjaga salat dengan baik berarti melaksanakannya dengan penuh kesadaran, khusyu’, dan tepat waktu. Melaksanakan rukun, kewajiban atau sunnahnya.
Seorang Muslim yang konsisten dalam menjaga salatnya akan merasakan manfaat yang luar biasa. Salat yang dilakukan dengan benar akan memperkuat keimanannya kepada Allah ﷻ, meningkatkan ketakwaan, serta membantu untuk menjauhi perkara keji lagi munkar.
Namun, jika seseorang menyia-nyiakan salatnya, berarti ia mengabaikan kewajiban agama yang paling mendasar. Hal ini juga menunjukkan ketidakpedulian terhadap hubungannya dengan Allah ﷻ. Membiarkan salat terbengkalai dapat menyebabkan penurunan iman dan pelakunya telah melakukan dosa yang sangat besar.
Oleh karena itu, mari kita jaga salat kita dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. Jadikan salat sebagai tiang penyangga agama yang yang akan mendekatkan hamba kepada Allah ﷻ.