Dalam setiap perjalanan hidup, terdapat hikmah dan kebijaksanaan yang dapat kita pelajari. Salah satunya adalah pesan bijak yang diambil dari perumpamaan lebah, yang diungkapkan oleh ulama
Jadilah kamu di dunia seperti lebah. Jika makan, makan yang baik. Jika memberi makan, maka memberi makan yang baik.
Jika hinggap pada sesuatu, maka tidak mematahkannya dan tidak pula mengoyaknya.
📓 Al-Fawaid 118
Pesan ini mengajak kita untuk menjadi individu yang menginspirasi, penuh kebaikan, dan menjaga keharmonisan di sekitar kita.
Lebah, dengan kecerdasan alaminya, memberikan kita inspirasi tentang kualitas makanan yang mereka pilih. Mereka hanya memanen nektar dari bunga-bunga terbaik, yang memberikan nutrisi dan kelezatan. Begitu juga dalam hidup kita, kita diingatkan untuk memilih dengan bijaksana apa yang kita “makan”. Bukan hanya dalam konteks makanan fisik, tetapi juga dalam pemilihan pengalaman, relasi, dan informasi yang kita serap. Dengan memilih yang terbaik, kita akan menciptakan kehidupan yang bernilai dan bermakna.
Tidak hanya itu, lebah juga mengajarkan kita untuk menjadi pemberi dengan hati yang tulus. Mereka tidak hanya mengumpulkan nektar untuk diri mereka sendiri, tetapi mereka juga memberikan kontribusi berharga dengan menghasilkan madu yang memberi manfaat bagi banyak orang. Begitu juga dalam hidup kita, kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan memberi dampak positif yang meluas. Dalam memberi, mari kita lakukan dengan tulus ikhlas dan penuh kebaikan, memberikan yang terbaik yang kita miliki kepada sesama manusia.
Lebah juga menginspirasi kita untuk menjaga keutuhan lingkungan di sekitar kita. Ketika mereka hinggap pada benda-benda, mereka melakukannya tanpa merusak atau merugikan. Sungguh perumpamaan yang sangat indah dan tepat bagi seorang mukmin.