Ikhlas adalah salah satu pilar utama dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Bahkan merupakan syarat diterimanya amal saleh. Namun, mencapai ikhlas bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan perjuangan dan pendidikan diri yang terus-menerus. Keikhlasan berarti melakukan segala ibadah semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.
Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah mengatakan,
“Didiklah diri kalian untuk ikhlas kepada Allah Ta’ala dan pelajarilah dalil-dalil yang memotivasi untuk mewujudkan keikhlasan.” Aunul Baari 2/622
Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafidzahullah menekankan pentingnya mendidik diri untuk mencapai keikhlasan. Ini berarti kita harus melatih kalbu kita untuk selalu berorientasi karena Allah Ta’ala dalam setiap amal saleh yang kita lakukan.
Salah satu cara efektif untuk menumbuhkan ikhlas adalah dengan mempelajari dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang mengajarkan tentang pentingnya ikhlas. Ikhlas adalah syarat diterimanya amal saleh. Kesabaran ini akan memotivasi diri kita untuk berusaha mengikhlaskan niat karena Allah Ta’ala dalam semua ibadah.
Keikhlasan menjadi penentu besar kecilnya pahala dalam setiap amal ibadah. Tanpa ikhlas, amal yang kita lakukan bisa menjadi sia-sia di hadapan Allah Ta’ala dan tidak berpahala. Oleh karena itu, setiap muslim harus berjuang untuk memperbaiki niat dan memastikan bahwa segala amalan yang dilakukan benar-benar karena Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga keikhlasan adalah tantangan yang harus dihadapi dengan kesabaran dan keteguhan hati. Gangguan dari hawa nafsu, godaan pujian, atau keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain atau hasrat untuk meraih keuntungan duniawi sering kali menjadi penghalang yang besar dalam meraih keikhlasan. Namun, dengan tekad yang kuat dan pembiasaan diri melalui pendidikan dan pemahaman agama Islam yang baik, insyaAllah keikhlasan akan bisa diwujudkan.
Ikhlas adalah suatu keutamaan yang memerlukan perjuangan dan pendidikan diri yang terus-menerus. Dengan belajar dan memahami dalil-dalil yang mendorong kita untuk ikhlas, itu akan mendukung kita untuk meraih ketulusan hati dalam beribadah dan menjalani kehidupan sesuai dengan ridha Allah Ta’ala. Allahu a’lam