Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Al-Fawaid menyampaikan sebuah hikmah penting terkait hubungan antara ambisi dunia dan ibadah. Beliau berkata,
Sejauh mana besarnya ambisi dan rasa cinta seorang hamba terhadap dunia, sejauh itu pula rasa beratnya dalam melakukan ketaatan kepada Allah dan mencari akhirat. [Al-Fawaid 139]
Pernyataan ini mengungkapkan sebuah kenyataan yang banyak dialami oleh manusia. Ketika seseorang terlalu fokus mengejar dunia, ambisi terhadap harta, jabatan, atau kesenangan duniawi menjadi prioritas, maka ia akan merasa berat untuk menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Islam tidak melarang seseorang untuk berusaha mencari dunia, selama niat dan caranya sesuai dengan tuntunan syariat. Dunia sebatas sarana untuk mencari akhirat dan mendukung peribadatan kepada Allah Ta’ala serta bukan tujuan utama. Mencari dunia juga harus dilakukan dengan cara yang mubah (diperbolehkan) secara syar’i. Namun, seseorang harus memperhatikan bagaimana usahanya untuk dunia dengan perhatian kepada akhirat. Jangan sampai keinginan terhadap dunia mengalahkan kecintaannya terhadap akhirat.
Allah ﷻ mengingatkan dalam firman-Nya,
Carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Allah karuniakan kepadamu, tetapi janganlah kamu lupa bagianmu di dunia. [QS. Al-Qashash: 77]
Ambisi dunia bisa menjadi penghalang bagi seseorang dalam beribadah dan meraih kebahagiaan akhirat. Sebagaimana diingatkan oleh Imam Ibnul Qayyim, semakin besar cinta kita kepada dunia, semakin berat bagi kita untuk taat kepada Allah ﷻ. Inilah yang telah Allah Ta’ala ingatkan dalam firman-Nya,
Bahkan kalian lebih mementingkan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan kekal. [QS. Al-A’la: 15-16]
Maka, penting bagi setiap muslim untuk selalu memprioritaskan akhirat, dengan menjadikan ibadah sebagai prioritas utama dan dunia hanya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Semoga Allah memudahkan kita untuk mengendalikan ambisi dunia dan menjadikan akhirat sebagai tujuan utama hidup kita. Aamiin.