Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang salihah.” (HR. Muslim)
Demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kedudukan wanita. Wanita ditempatkan pada posisi dan kedudukan yang mulia.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan tuduhan yang ditujukan kepada Islam, bahwa Islam mempersempit, mengekang, dan mengebiri potensi wanita. Para feminis menganggap bahwa tugas utama wanita (mengasuh anak, mengurus rumah tangga, dan melayani suami) hanyalah tugas kanca wingking (Jawa; teman di belakang, wanita hanya mengurusi urusan domestik rumah tangga, -ed.).
Wahai kaum muslimah, perhatikanlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Betapa tingginya kedudukan Anda dan betapa mulianya diri Anda dalam Islam. Relakah Anda menjadikan diri Anda seperti domba yang berjalan sendirian di tengah-tengah kerumunan serigala busuk? “Serigala-serigala” itu berpura-berpura menasihati Anda untuk meraih kejayaan dan kesuksesan semu. Mereka siap menerkam Anda, dan setelah puas menikmati Anda, mereka akan membuang dan meninggalkan Anda terkapar dan merana di pinggiran jalan.
Kembalilah kepada naungan dan bimbingan Islam agar hidup Anda lebih bersinar dan bahagia, baik pada hari ini, esok, maupun kelak di akhirat.
وَمَن يَعۡتَصِم بِٱللَّهِ فَقَدۡ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ ١٠١
“Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Ali ‘Imran: 101)
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (an-Nahl: 97)