Pertanyaan:
Apa itu shalat Awwabin? Ada yang mengatakan bahwa shalat Awwabin adalah shalat dhuha di akhir waktu, ada pula yang mengatakan shalat Awwabin adalah shalat enam rakaat di antara magrib dan isya.
Jawaban:
Shalat Awwabin adalah shalat dhuha yang dilakukan ketika matahari sudah meninggi, dan panas sudah sangat terasa.
Adapun penyebutan shalat Awwabin untuk shalat enam rakaat di antara maghrib dan isya adalah penamaan yang lemah dan tidak bersandar pada dalil yang shahih.
Shalat Awwabin diantaranya disebutkan dalam Shahih Muslim:
أنَّ زَيْدَ بنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى، فَقالَ: أَمَا لقَدْ عَلِمُوا أنَّ الصَّلَاةَ في غيرِ هذِه السَّاعَةِ أَفْضَلُ؛ إنَّ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ قالَ: صَلَاةُ الأوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الفِصَالُ.
Shahabat Zaid bin Arqom melihat satu kaum -(mereka adalah penduduk Quba)- sedang mengerjakan shalat dhuha -(diawal waktu)-, maka Zaid bin Arqom berkata: tidakkah mereka tahu bahwa ada waktu dhuha yang lebih afdhol dari waktu ini? Rasulullah ﷺ bersabda:
صَلَاةُ الأوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الفِصَالُ.
“Shalat Awwabin, adalah di saat anak-anak onta bangun (karena panasnya pijakan.)”
HR. Muslim no. 748
Ketika matahari meninggi, panas mulai menyengat, pasir dan bebatuan pun ikut memanas. Di saat itulah anak-anak onta bangun meninggalkan tempat nya, kaki-kaki mereka yang masih tipis sangat merasakan panasnya pijakan, mereka pun bangun.
Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimahullah dalam salah satu fatwa beliau menyebutkan bahwa waktu tersebut sekitar satu atau dua jam sebelum zawal (dhuhur).
Waktu menjelang dhuhur ini secara tabiat, badan ingin mengambil kesempatan untuk bersantai, beristirahat atau bermalas. Dengan mengharap pahala Allah, kepenatan dan rasa malas itu ditepis untuk berdiri di hadapan Allah melakkan shalat dhuha. Shalat dhuha di waktu inilah yang disebut dengan shalat Awwabin.
Awwabin, maknanya adalah orang-orang yang banyak bertasbih, banyak bertaubat dan kembali kepada Allah. Allahu a’lam.