Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

shahabat mu’awiyah adalah ujian untuk menilai

5 tahun yang lalu
baca 2 menit
Shahabat Mu’awiyah adalah Ujian untuk Menilai

Shahabat Mu’awiyah adalah Ujian.

Soal:

Bagaimana penilaian Ahlussunah Sunnah wal jamaah terhadap orang yang mencela atau merendahkan Shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan ?

Jawab:

Hukum mencela Shahabat Mu’awiyah Radhiyallohua’nhu sama dengan mencela Shahabat yang lain.

Mencela beliau berarti mengkhianati washiyat Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam dalam sabda beliau:

لا تسبوا احدا من اصحابي

“Janganlah Kalian mencela seorang pun dari shahabat ku.”

Orang yang mencela Mu’awiyah terancam laknat Alloh, sebagaimana mencela beliau adalah tanda kemunafikan. (Baca artikel: Mencela shahabat dosa besar)

Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah, ahlul hadits, menjadikan sikap terhadap Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu’anhu sebagai salah satu barometer akidah seorang muslim tentang sahabat Nabi shollallohu’alaihi wasallam.

Artinya, sikap jelek yang ditampakkan seseorang terhadap shahabat Mu’awiyah adalah pertanda buruk akan sikapnya yang tidak baik kepada sahabat secara umum.

Demikianlah kebiasaan yang berlaku. Jika ada seseorang mencela Mu’awiyah, ia akan berani mencela sahabat lainnya karena Mu’awiyah bin Abi Sufyan bagian dari sahabat, generasi terbaik yang telah diridhai oleh Allah Subhanahu wata’ala.

Ar-Rabi’ bin Nafi’ rahimahulloh mengatakan,

مُعَاوِيَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ سِتْرُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ فَإِذَا كَشَفَ الرَّجُلُ السِّتْرَ اجْتَرَأَ عَلَى مَا وَرَاءَهُ

“Mu’awiyah bin Abi Sufyan adalah tirai bagi sahabat-sahabat Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam. Siapa berani menyingkap tirai itu, niscaya ia akan berbuat lancang atas apa yang ada di baliknya (yakni dia akan lancang mencela sahabat lainnya).”

(Diriwayatkan oleh Khatib al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad [1/209] dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq [59/209])

Maka berhati-hatilah dari orang orang yang melecehkan dan menghina shahabat Muawiyah bin Abu Sufyan, atau shahabat lainnya. Allohul Musta’an (Abu Ismail Muhammad Rijal, hafizhahulloh)

Oleh:
Abu Ismail Rijal