Pertanyaan:
Mohon pencerahannya, ketika saya haji beberapa waktu lalu, saya diajak untuk bergabung menyembelih seekor unta untuk berlima. Kami semua memilih haji Tamattu’. Apakah memang dibolehkan berserikat satu onta untuk berlima dalam hadyu?
Jawaban:
Bagi anda yang memilih haji tamattu’ atau qiran, masing masing anda wajib untuk menyembelih seekor kambing hadyu yang disembelih mulai pada hari nahr (10 dzulhijjah).
Sembelihan hadyu adalah bentuk syukur atas nikmat Allah, dimana seorang dimudahkan melakukan dua ibadah sekaligus, haji dan umrah dalam satu perjalanan.
Anda boleh pula berserikat dalam hadyu, seekor onta atau seekor sapi untuk tujuh orang. Boleh pula berserikat kurang dari tujuh orang, sebagaiman dalam pertanyaan.
Boleh tujuh orang berserikat dalam satu onta, atau kurang dari tujuh orang, atau bersendiri dalam satu onta. Bahkan dahulu Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam menyembelih onta hadyu sebanyak 100 ekor onta untuk beliau. Diriwayatkan bahwa 63 ekor beliau sembelih sendiri, adapun 37 ekor yang lain disembelih oleh shahabat Ali bin Abi Thalib.
Apabila anda tidak berkemampuan menyembelih hadyu maka hadyu diganti dengan puasa 10 hari. Tiga hari dilakukan ketika haji, 7 hari ketika telah kembali dari haji.
وَأَتِمُّواْ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلاَ تَحْلِقُواْ رُؤُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُواْ اللّهَ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿١٩٦﴾
Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum hadyu (sembelihan) sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka: wajiblah atasnya berfidyah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan `umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), wajiblah ia menyembelih hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. [QS. Al- Baqarah : 196]
Allahu a’lam.