Soal :
Bagi kami pekerja keras di bengkel terasa kesibukan kami menyita banyak waktu untuk ibadah. Ada yg menganjurkan kami bekerja sambil berdzikir mengucapkan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil. Sambil bongkar mesin berdzikir, pasang mesin juga berdzikir. Apakah seperti itu boleh ?
Jawab:
Alhamdulillah, Alloh memberikan kepada anda pekerjaan yang halal dengan menjual jasa perbaikan mesin. Meskipun berat namun niatkanlah pekerjaan itu untuk menafkahi keluarga, menjaga kehormatan dari minta-minta dan memiliki harta untuk membantu anda dalam beribadah kepada Alloh.
Dengan niatan yang baik pekerjaabn anda akan bernilai ibadah insyaallh.
Kemudian yang perlu diingatkan, jangan sampai pekerjaan bengkel melalaikan anda dari kewajiban pokok seperti sholat lima waktu. Setiap mendekati waktu sholat persiapkan sholat dan jangan menyibukkan diri dengan pekerjaan bengkel kecuali setelah anda tunaikan sholat fardhu.
Adapun anjuran dzikir sembari anda bekerja maka ketahuilah bahwa setiap saat dan setiap waktu kita disyareatkan untuk berdzikir, baik dalam keadaan berjalan, berdiri, duduk atau berbaring.
Ummul Mukminin Aisyah Rodhiyallohu’anha mengabarkan bahwa “Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam berdzikir kepada Alloh di sepanjang waktu.”
Adapun dzikir yang dibaca, ketahuilah bahwa dzikir tebagi menjadi dua:
Pertama : Dzikir Muqoyyad (terikat)
Yaitu dzikir yang terikat dengan batasan dan ketentuan seperti waktu, tempat atau ketentuan lain. Dzikir dan doa yang muqoyyad harus dibaca sesuai dengan ketentuannya.
Misalnya setelah sholat lima waktu, jumlah dzikir telah ditentukan tasbih 33 X, tahmid 33 X, takbir 33 X, maka dzikir dilakukan sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Setelah adzan telah ditetapkan lafadz doa tertentu maka lafadz itulah yang kita baca.
Kedua : Dzikir Mutlak (bebas).
Yaitu dzikir yg tidak terikat dengan jumlah atau waktu. Untuk dzikir jenis ini bisa anda baca kapan pun, berapapun sembari bekerja. Diantara contoh dzikir mutlak adalah memperbanyak tasbih.
Dalam sebuah hadits Rosululloh Shollallohu’alaihi wasallam bersabda :
لأَنْ أَقُوْلَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ.
“Sungguh, aku membaca: ‘Subhaanallah walhamdulillaah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar’. Adalah lebih senang bagiku dari apa yang disinari oleh matahari terbit.”
Berdasarkan hadits ini maka anda bebas untuk memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, todak dibatasi dengan waktu, jumlah atau keadaan.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam juga bersabda:
أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ، كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ قَالَ: ((يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ، فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيْئَةٍ))
“Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah seorang di antara yang duduk bertanya: “Bagaimana di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda: “Hen-daklah dia membaca seratus tasbih, maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekannya dihapus.”
Termasuk yang anda bisa perbanyak adalah istighfar, sholawat atau dzikir sebagaimana ditunjukkan dalam sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam yang shahih.
Semoga Alloh mudahkan kita untuk menjadi hamba hamba Alloh yang banyak berdzikir kepada-Nya. Amin.