Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

niatnya ngaji bukan rayakan nishfusy sya’ban

4 tahun yang lalu
baca 2 menit
Niatnya Ngaji Bukan Rayakan Nishfusy Sya’ban

Niatnya Ngaji Bukan Rayakan
Nishfusy Sya’ban

Pertanyaan:

Apa hukumnya ustadz, kita mendatagi suatu majlis isra miraj, (perayaan maulid, perayaan Nishfusy Sya’ban) tetapi niatnya bukan untuk ikut merayakan isra miraj, kita datang untuk mendengar dakwahnya, syukron (uph…xx@gmail.com)

Jawaban:

Perayaan Isra Mi’raj, Maulid Nabi, Nishfusy Sya’ban tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, tidak pernah pula dilakukan atau dianjurkan oleh Khulafaur Rasyidin, para Shahabat, tabiin atau tabiut tabiin.

Sehingga perayaan-perayaan ini termasuk dari muhdatsaatil umur yang Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam memperingatkan kita dalam sabda beliau:

و اياكم و محدثات الامور فان كل محدثۃ بدعۃ

“Dan jauhilah muhdatsaatil umuur (perkara baru yang diada-adakan dalam agama), sesungguhnya semua perkara baru dalam agama adalah kebid’ahan.”

Atas dasar ini, tidak boleh bagi anda menghadiri perayaan perayaan tersebut walaupun niatnya bukan untuk merayakan, walaupun niat anda hanya untuk dengar pengajiannya, karena beberapa alasan berikut:

1- Tidak cukup dalam kita beribadah hanya melihat niat semata. Disamping niat amalan tersebut harus sesuai dengan tuntunan Rosululloh shallallahu’alaihi wasallam.

2- Kehadiran anda dalam amalan kebid’ahan mengandung unsur iqror (menyetujui) dan mendiamkan kebid’ahan.

3- Kehadiran anda juga mengandung unsur Taawun (saling membantu) dalam dosa dan permusuhan yaitu menjadikan maraknya acara tersebut dan semakin hidupnya acara tersebut.

4- Adapun alasan anda bahwa kehadiran di acara tersebut dengan mendengarkan pengajiannya, yang seperti ini bukan alasan yang memperbolehkan anda menghadiri acara yang menyelisihinya petunjuk Rosululloh shallallahu’alaihi wasallam. Anda bisa mendapatkan ilmu dari media media yang lain. Walhamdulillah saat ini pengajian pengajian Ahlussunnah mudah di dapatkan, atau melalui radio radio streaming, buku-buku dan semisalnya.

Di sisi lain anda punya kewajiban untuk selektif dalam memilih guru, maka ambilah ilmu dari orang-orang yang berpegang dengan Sunnah bukan mereka yang mencontohkan amalan yang menyelisihi Al Kitab dan As Sunnah.

Oleh:
Abu Ismail Rijal