Soal :
Benarkah kita diperintahkan untuk mengingat kematian ? Bagaimana kita mengingat kematian dan apa faedah-faedahnya ?
Jawab:
Benar, kita disyareatkan untuk banyak mengingat kematian. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallalohu’alaihi wasallam bersabda:
“Perbanyaklah oleh kalian mengingat perkara yang memutuskan kenikmatan, yaitu kematian.”
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam As-Sunan (4/553 no. 2307) beliau berkata: Hadits ini Hasan Shahih Ghorib. Berkata An-Nawawi : Hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan An Nasai dan Ibnu Majah dengan sanad-sanad shohih semuanya sesuai syarat Al-Bukhori dan Muslim (Al-Majmu (5/105). Hadits ini dishahihkan Al-albani.
Untuk mengingat kematian, banyak perkara yang disyareatkan Rasulullah shallalohu’alaihi wasallam diantaranya:
Adapun faedah mengingat kematian, banyak faedah yang bisa dipetik. Dalam sebuah atsar diriwayatkan:
“Siapa yang banyak mengingat kematian akan dimuliakan dengan tiga perkara: segera dalam bertaubat, qona’ah dalam hatinya dan kesemangatan dalam beribadah ; dan siapa yang lupa kematian akan menimpanya tiga perkara: Menunda-nunda taubat, tidak ridho dengan rizki dan malas dalam beribadah.”
Atsar ini dinukil oleh Al-Qurthubi dalam At-Tadzkiroh (1/126), disebutkan pula oleh Al-Munawi dalam Faidhul Qodir (2/85) dari Al-Laffaf rahimahulloh. (Dijawab oleh: Abu Ismail Muhammad Rijal, Lc)