Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

mengangkat kepala ke langit setelah wudhu, sunnah?

10 bulan yang lalu
baca 3 menit
Mengangkat Kepala Ke Langit Setelah Wudhu, Sunnah?

Pertanyaan:

Apakah disunnahkan setelah berwudhu mengangkat kepala ke atas dan berdoa membaca shahadatain?

Jawaban:

Membaca syahadatain setelah wudhu termasuk perkara mustahab yang disunnahkan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, sebagaimana disebutkan dalam hadits Uqbah bin Amir dalam shahih muslim, Shahabat Uqbah bin Amir berkata:

كانت علينا رعاية الإبل، فجاءت نوبتي فروَّحتها بعشي، فأدركت رسول الله صلى الله عليه وسلم قائمًا يحدث الناس، فأدركت من قوله: ((ما من مسلم يتوضأ فيحسن وضوءه، ثم يقوم فيصلي ركعتين مقبل عليهما بقلبه ووجهه، إلا وجبتْ له الجنة))، قال: فقلت: ما أجود هذه! فإذا قائل بين يدي يقول: التي قبلها أجود، فنظرت فإذا عمرُ، قال: إني قد رأيتك جئت آنفًا قال: ((ما منكم من أحد يتوضأ، فيبلغ – أو فيسبغ – الوضوء ثم يقول: أشهد أن لا إله إلا الله، وأن محمدًا عبد الله ورسوله، إلا فتحت له أبواب الجنة الثمانية يدخل من أيها شاء

Saya punya kewajiban menggembala unta, dan ketika itu tiba giliranku menggambala. Di sore hari selepas aku menggiring onta, saya menuju majelis (Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam) dan saya dapatkan beliau bersabda : ((Tidak ada seorang muslim yang berwudhu dan memperbaiki wudhunya, kemudian berdiri dan shalat dua rakaat, menghadap keduanya dengan hati dan wajahnya, melainkan surga itu dijamin untuknya.) Maka aku berkata: Betapa bagusnya sabda ini! Kemudian seseorang berkata di hadapanku: Yang sebelumnya lebih baik. Aku lihat, ternyata yang berkata adalah Umar. Aku melihatmu baru datang. Dia berkata: (sebelum kau datang Rasul bersabda) ((Tidak ada di antara kalian yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya dan kemudian berkata: Saya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, kecuali delapan pintu surga akan dibukakan baginya dan dia boleh masuk melalui pintu mana saja yang dia inginkan.

Adapun mengangkat kepala ke langit ketika membaca syahadatain setelah wudhu’ disebutkan tambahan lafadz hadits Uqbah bin Amir dalam riwayat Imam Ahmad bin hanbal, Rasulullah bersabda:

((من توضأ فأحسن الوضوء، ثم رفع نظره إلى السماء، فقال: أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، فتحت له ثمانية أبواب الجنة يدخل من أيها شاء))

Barangsiapa berwudhu dan dia sempurnakan wudhunya, lalu mengangkat pandangannya ke langit dan berdoa:

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله،

Allah akan membukakan untuknya delapan pintu jannah, dia memasukinya dari pintu manapun yang dia suka.”

Berdasarkan tambahan lafadz dalam riwayat imam ahmad, sebagian ulama berpendapat disunnahkannya menggangkat kepala dan pandangan ke langit setelah wudhu ketika membaca doa.

Hanya saja apakah tambahan lafadz ini shahih?

Tambahan lafadz ini tergolong tambahan yang mungkar.

Ibnu ‘Aqil, bersendiri dalam meriwayatkan tambahan lafadz “mengangkat pandangan ke langit”, sementara beliau seorang yang majhul.

Riwayat ibnu Aqil juga dikeluarkan oleh Abu Dawud no. 170 Ad Darimi no. 716 dan Abu Ya’la Al Mushili no. 180. Allahu A’lam.

Oleh:
Abu Ismail Rijal