Keyakinan Sesat MTA (Hakekat MTA)
Pertanyaan:
Ustadz, minta penjelasan penyimpangan MTA, jika saya diajak tetangga ikut pengajiannya bagaimana?
Jawab:
Pengajian MTA sebenarnya belum lama kita dengar di Indonesia. Pengajian MTA menjadi terkenal beberapa tahun terakhir, terlebih dengan media yang mereka miliki berupa Radio dan Televisi.
Pengajian-pengajian MTA di daerah-daerah juga cukup ramai, karena anggota (jamaah) mereka diikat dan diharuskan menghadiri pengajian dan tidak boleh absen dalam interval waktu tertentu. Jika terputus tidak menghadiri, ada konsekuensi-konsekuensi yang diberlakukan.
Maraknya pengajian MTA memang mengundang perhatian banyak kaum muslimin, apalagi merebaknya hanya di Indonesia dan munculnya juga tergolong tiba-tiba.
Adakah pengajian MTA di Haramain, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ? Memang tidak ada dan tidak dijumpai.
Bagi yang tidak selektif, sangat mungkin akan terpukau dengan banyaknya pengikut dan banyaknya kegiatan-kegiatan sosial atau terpukau dengan retorika dan kemampuan bicara.
Namun Alhamdulillah patokan kebenaran ada dihadapan kita, Al-Qur’an, As-Sunnah. Kitab kitab para ulama Ahlussunnah seperti Imam Malik, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, yang menukilkan prinsip keyakinan dan aqidah para shahabat Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam, juga mudah kita dapatkan.
BEPERAPA PENYIMPANGAN MTA
Ketika kita cocokkan dengan Al Kitab dan As Sunnah dengan pemahaman salafus Sholih (shahabat, tabiin dan tabiut tabiin) kita dapatkan banyak penyimpangan pada MTA.
_____ Baca : MTA bukan Ahlussunnah
Diantara penyimpangan MTA, mereka terjatuh dalam banyak penyimpangan kaum Mu’tazilah.
Sebenarnya cukup wajar dan sangat difahami kenapa MTA banyak terjatuh pada kesesatan kaum Mu’tazilah. Ada benang merah antara MTA dan tokoh yang berpemikiran Mu’tazilah. Misalnya, kita dapatkan buku-buku Sayyid Qutub seperti Tafsir Fi Zhilalil Qur’an menjadi rujukan tokoh MTA. Dan penyimpangan Sayyid Quthb dalam aqidah sangat nyata sebagaimana diterangkan Masyayikh Ahlus Sunnah seperti Asy Syaikh Robi bin Hadi Al Madkholi.
____ Baca: Syeikh Robi bin Hadi dicela
Dalam sebuah kajian MTA misalnya, jamaah dihasung untuk membaca Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Qutub.
MENGINGKARI HAKEKAT SIHIR
Diantara yang diingkari MTA adalah sihir, mereka tidak menetapkan adanya sihir sebagaimana diyakini ahlussunnah wal jamaah.
Sementara dalil dalil Al Kitab dan Assunnah menjelaskan bahwa sihir benar benar ada dan memiliki pengaruh yang mungkin menimpa jasad, akal manusia bahkan nyawa. Bisa menyebabkan sakit bahkan mungkin saja menyebabkan kematian.
Ini diantara sekian banyak penyimpangan MTA, lebih-lebih lagi ketika kita saksikan tokoh MTA mempertentangkan antara Al Qur’an dan As Sunnah As Shohihah, tentu dengan akal akal mereka. Padahal pertentangan itu tidak ada dan tidak mungkin ada.
Karena akal yang dikedepankan maka terjadilah kontradiksi. Berbeda dengan para ulama Ahlussunnah yang selalu meniti jalan para shahabat dalam memahami Al Qur’an dan Al Hadits, maka mereka selamat dari berbagai penyimpangan.
Maka berhati hatilah dalam mengambil ilmu. Jangan anda hadiri pengajian yang menyimpang, jangan anda dengarkan atau baca media media mereka. Semoga Alloh menyelamatkan kita dari kesesatan dan penyimpangan dari Shirothol mustaqim. Amin.
Baca: (Mengenal Kelompok Sesat )