Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

doktor bukan syarat ulama

5 tahun yang lalu
baca 3 menit

Doktor Bukan Syarat Ulama

Soal:

Mohon nasehat, anak-anak saya di pondok ahlus Sunnah Tadz, belajar Al Qur’an, Hadits, Aqidah dan pelajaran agama lainnya. Pondok anak saya tidak berijazah ustadz. Apa bisa anak saya jadi ulama sementara tidak punya gelar formal, S.Ag, Lc, M.Ag, MA, Dr dan semisalnya. Mohon nasehatnya,

Jawaban:

Alloh Ta’ala dialah semata yang menjadikan seorang menjadi Ulama, bukan universitas, bukan dosen atau guru bukan pula kemampuan fisik dan intelegensi.

Siapa yang menyadari hal ini niscaya dia akan bersemangat berdoa, memohon ilmu kepada Alloh dan dijadikan sebagai ulama. Hanya Alloh sajalah yang menganugerahi ilmu.

Oleh karena itulah, Rosululloh shollallohu’alaihi diperintahkan Alloh untuk meminta ilmu kepada-Nya.

وقل رب زدني علما

“Dan berdoalah: Wahai Robbku berilah aku tambahan ilmu.”

Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam juga bersemangat mendoakan putra putrinya atau shahabatnya agar meraih ilmu. Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam pernah mendoakan Shahabat Ibnu Abbas:

اللهم فقهه في الدين و علمه التاويل

Ya Alloh, jadikanlah ia orang yang faqih dalam Agama dan ajarilah tafsir.”

Alloh pun mengabulkan doa Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam dan menjadikan Ibnu Abbas sebagai Ulama umat ini.

Maka banyaklah anda doakan putra putri anda agar menjadi ulama yang senantiasa menjaga batasan batasan Alloh.

MASUKKAN ANANDA DI MAHAD AHLUSSUNAH

Kemudian bersyukurlah Alloh karena anda dimudahkan mendapatkan Ma’had Ahlus Sunnah, Pondok Pesantren Salafiyyin yang mengajarkan Al Qur’an, As Sunnah sesuai dengan pemahaman salaful ummah (para shahabat, tabiin dan tabiut tabiin). Arahkan putra putri anda untuk mempelajari Al Kitab dan as Sunnah di Ma’had Ma’had ahlussunah. Dengan banyak berdoa dan menempuh sebab sebab nya insyaallah putra putri anda akan menjadi ulama umat ini insyaallah.

GELAR AKADEMIK BUKAN BAROMETER

Kemudian ketahuilah bahwa gelar gelar akademik bukanlah patokan seorang dinilai sebagai ulama. Ulama adalah mereka yang memiliki khosyyah (rasa takut) kepada Alloh. Alloh berfirman:

انما يخشی ﷲ من عباده العلماء

Sesungguhnya orang yang memiliki rasa takut kepada Alloh hanyalah Ulama.”

Ulama adalah mereka yang memiliki Sifat sifat ulama yang telah Alloh jelaskan dalam Al Qur’an demikian pula dalam sabda sabda Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam.

Doktor, Master bukan jaminan, gelar akademik bukan kriteria ulama.

Sejenak kita renungkan fenomena yang kita saksikan saat ini: pantaskah seorang Doktor dikatakan ulama sementara dia melecehkan sunnah, mengolok olok jenggot, cadar, celana cingkrang padahal Rosululloh ﷺ bersabda:

قال رسول الله ﷺ: إزرة المسلم إلى نصف الساق، ولا حرج -أو لا جناح- فيما بينه وبين الكعبين، فما كان أسفل من الكعبين فهو في النار، ومن جر إزاره بطرًا لم ينظر الله إليه

“Sarung seorang Muslim adalah sampai pertengahan betis, dan tidak mengapa selama diantara setengah betis dan mata kaki, adapun yang dibawah dua mata kaki maka itu di neraka. Dan barangsiapa menjulurkan sarungnya karena sombong, Alloh tidak akan memandangnya (HR. Abu Dawud dalam AsSunan no. 4093 dari shahabat Abu Said Al Khudri, dan Dishahihkan oleh Al albani)

Betapa banyak orang yang bergelar Doktor, Master Agama namun tidak berada di atas prinsip prinsip Ahlus Sunnah.

Maka berharaplah kepada Alloh agar putra putri anda menjadi ulama dengan terus mendorong nya Istiqomah di atas ilmu, Al Kitab dan As Sunnah dan janganlah anda silau atau tertipu dengan gelar gelar akademik yang hanya menipu. Allohul Musta’an.

Oleh:
Abu Ismail Rijal