Di Balik Kitab Tarikh Baghdad
Pertanyaan:
Dalam buku-buku terkadang didapatkan hadits yang diriwayatkan oleh Khotib Al Baghdadi dalam Tarikh Baghdad. Apakah Khotib al-Baghdadi meriwayatkan hadits-hadits ? Bukankah kitab tarikh itu berisi sejarah?
Jawaban:
Kitab Tarikh di kalangan muhadditsin (ahli hadits) adalah kitab tentang para periwayat hadits dan penjelasan mengenai derajat atau keadaan mereka, apakah riwayat haditsnya diterima atau ditolaknya. Definisi ini tentu sangat berbeda dengan definisi Tarikh di sisi ahli sejarah.
Diantara para ulama yang menulis kitab dengan judul Tarikh, dimana kitab tersebut berisi biografi perawi hadits adalah Imam Laits bin Sa’d (w. 175) dan Imam Abdullah bin Mubarak Al Marwazi (w. 181), keduanya termasuk ulama besar ahlul hadits sebelum Imam Ahmad, Imam Al Bukhari dan para imam yang sezaman dengan mereka.
Penulisan kitab Tarikh terus berkembang. Hingga muncul kitab kitab tarikh yang khusus membahas para perawi, dan orang orang yang tinggal atau mengunjungi negeri tertentu, seperti Baghdad, Dimasyk (Damaskus), Mesir, Naisabur, Jurjan dan lainnya.
Tertulislah kitab kitab tarikh yang dikhususkan membahas biografi perawi atau orang orang yang lahir, mukim, melewati atau singgah di negeri tertentu.
Tertulislah kitab Tarikh Baghdad, Tarikh Dimasyk, Tarikh Mishr (Mesir), Tarikh Jurjan, Tarikh Naisabur dan yang lain.
Penulis kitab Tarikh Baghdad adalah Al Hafidz Abu Bakr Ahmad bin ‘Ali bin Tsabit Al-Baghdadi, masyhur dengan Khotib al-Baghdadi, rahimahulloh. Beliau meninggal tahun 463 H.
Tarikh Baghdad adalah kitab yang paling luas dan lengkap menjelaskan biografi para perawi hadits dan penduduk Baghdad, sekaligus buku ini adalah buku Khotib al-Baghdadi yang paling besar dan paling masyhur.
Secara ringkas, disamping kitab Tarikh Baghdad menjelaskan biografi perawi hadita ternyata kitab ini juga berisi ribuan hadits yang diriwayatkan Khotib Al Baghdadi dengan sanadnya.
Inilah diantara apa yang ada dibalik kitab Khotib Al Baghdadi, Tarikh Baghdad, Ribuan hadits-hadits Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam beliau riwayatkan lengkap dengan sanadnya. Ribuan hadits itu menanti para penuntut ilmu untuk membukanya, menelitinya dan mentadabburinya. Semoga Alloh mudahkan kita untuk istiqamah diatas agama yang mulia ini dan semoga selalu dimudahkan untuk bersemangat dalam menuntut ilmu. Amin.