Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

belajar agama atau kuliah kedokteran ?

5 tahun yang lalu
baca 2 menit

Soal:

Apa nasehat untuk sebagian ikhwah (orang tua) yang merasa berat memondokkan anaknya di mahad mahad Ahlussunnah dan lebih bersemangat menyekolahkan anaknya di sekolah umum agar menjadi dokter.

Jawab:

Orang tua semestinya mencari yang terbaik untuk anaknya.

Ilmu agama tidak bisa dibandingkan dengan ilmu dunia.

ilmu agama fardhu (wajib) untuk dipelajari. dengan ilmu agama seorang akan mengenal Alloh, agama islam dan Nabi Muhammad shollallohu’alaihi wasallam. Dengan ilmu agama seorang mengerti bagaimana dia beribadah kepada Robbnya. Dengan ilmu agama seorang bisa berwudhu dengan baik, shalat, dan ibadah lainnya.

Semata mata seorang belajar ilmu ilmu dunia tidak akan bisa dengan ilmu itu dia mengenal Nama-nama Alloh yang Maha indah (Al asmaul husna), demikian pula sifat sifat-Nya yang Maha tinggi. Dengan ilmu dunia seorang tidak akan mampu berwudhu, mandi janabah, shalat lima waktu, mengerti halal dan harom atau yang lainnya dari perkara perkara agama yang mengantarkan kepada keridhoan Alloh.

Ilmu kedokteran sudah sangat banyak yang mempelajarinya, dan kebanyakan manusia kemudian sibuk mengumpulkan dunia dengan profesi dokternya. Namun berapa gelintir yang mau mewakafkan waktunya untuk mempelajari Kalamulloh dan Sunnah Rosululloh ?

Orang tua yang baik menginginkan anaknya menjadi pewaris para nabi. Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. al-Imam at-Tirmidzi no. 2681, Ahmad di dalam Musnad-nya (5/169)

Sisi lain yang perlu kita ingatkan, betapa bahayanya pergaulan bebas yang saat ini ada di sekolah sekolah umum, ikhthilat (campur baur lelaki dan wanita), teman teman yang beragam baik yang fasiq, kafir, liberal, atau yang lainnya dari teman teman yang buruk. Belum lagi kurikulum yang menyelisihi syareat dan akibat buruk berupa berpalingnya banyak pelajar dan mahasiswa dari ilmu agama.

Semoga Alloh mudahkan kita sebagai orang tua untuk memilih yang terbaik bagi anak anaknya. Allohul musta’an.

Oleh:
Abu Ismail Rijal