Pertanyaan:
Manakah yang lebih afdhol bagi seorang yang memiliki ilmu, bekerja di Madinah sehingga bisa shalat di masjid Nabawi atau tinggal di kampung untuk mendakwahkan al Quran dan Assunnah.
Jawab:
Sungguh manusia benar benar dalam hajat mereka mengenal tauhid, mengenal Al Kitab dan As Sunnah, terlebih di negeri yang banyak kesyirkan, kebid’ahan, kemungkaran, dan kejahilan.
Maka keberadaan seorang yang berilmu di negerinya, dalam keadaan dia menyebarkan ilmu, mendakwahkannya ditengah manusia lebih afdhol daripada seorang tinggal di Makkah atau Madinah untuk bekerja, meskipun ada di dua kota tersebut masjidil haram dan Masjid Nabawi.
Hal tersebut sanggat kita fahami dari siroh Rasululah shallallahu’alaihi wasallam. Beliau mengutus Muadz bin Jabal Ke negri Yaman untuk berdakwah, Mengajak manusia mentauhidkan Allah kemudian menegakkan shalat dan menunaikan zakat.
Konsekuensinya, Muadz bin Jabal harus berpisah dengan manusia terbaik, kekasih Allah. Berpisah pula beliau dengan kota madinah dan para sahabat yang tinggal di Madinah.
Kita yakin Rasulullah shallallohu’alaihi wasallaam tidak mungkin mengarahkan shahabatnya kecuali kepada perkara yang terbaik, kepada amalan yang paling Afdhol.
Kisah diutusnya Muadz ke Yaman menunjukkan betapa besarnya amalan dakwah ila llah, dan keberadaan seseorang di negerinya untuk berdakwah, menjelaskan kepada manusia At Tauhid dan ibadah kepada Allah lebih afdhol. Allahu a’lam bishshawab.