Atasi Kejenuhan Anak Di Rumah
Pertanyaan:
Afwan ustadz, sudah dua bulan lebih semenjak pandemi Corona, anak-anak dipulangkan di rumah. Waktu dua bulan sangat lama, apalagi pondok pesantren sepertinya belum bisa mendatangkan Tolib untuk belajar normal dalam waktu dekat. Anak-anak sudah kelihatan jenuh. Mohon bimbingannya ustadz bagaimana agar kejenuhan anak berkurang.
Jawab:
Dahulu ketika anak anak kita di Ma’had (pondok pesantren) tidak sedikit muncul pertanyaan, anak anak jenuh di Ma’had, inginnya pulang ke rumah, bagaimana agar mereka tidak jenuh di Ma’had ? Sekarang sebaliknya.
Anak merasa jenuh di rumah, bagaimana mengatasi kejenuhan itu ?
Ya, seperti itulah manusia, seringkali mengeluh, dan banyak mengeluh.
Nasehat berikut ini semoga bermanfaat bagi kita semua.
Hal pertama yang ingin kita ingatkan adalah banyak-banyaklah kita mendoakan anak-anak agar diberi kekokohan, semangat dan istiqomah.
Diantara tauladan Nabi Ibrohim ‘alaihissalaam adalah beliau banyak mendoakan kebaikan untuk keturunan beliau. Diantara doa nabi Ibrahim:
رب اجعلني مقيم الصلاۃ و من ذريتي ربنا و تقبل دعاء
“Wahai Rabb kami, jadikanlah kami orang yang menegakkan shalat, demikian pula keturunan kami, wahai Rabb kami Engkau adalah dzat yang mengabulkan doa.”
Kemudian ingatkan anak anak anda untuk banyak berdoa. Sungguh doa adalah sebab segala kebaikan.
Berikutnya, bimbinglah anak anak anda, dan iringilah mereka agar terus diatas Sunnah. Shalat lima waktu anda awasi dan kewajiban yang lain.
Kejenuhan pasti ada, namun jangan sampai disaat jenuh, anak anak dibiarkan terjatuh pada perbuatan yang Allah benci. Bimbing dan arahkan mereka untuk tetap di atas sunnah.
Kemudian, diantara upaya yang perlu diupayakan adalah wujudkan dalam lingkungan rumah tangga anda kegiatan-kegiatan yang mubah dan menghibur, untuk mengarahkan kebosanan pada sesuatu yang tidak haram, sehingga anak tetap di atas sunnah.
Misalnya, jika anda ada sedikit lahan, bisa digunakan untuk bercocok tanam, membuat kolam ikan.
Jika anda punya keahlian memasak bisa anak anak diajak memasak, membuat roti, makanan ringan atau hal-hal mubah lainnya, yang menghibur.
Dan yang lebih penting dari itu semua adalah: perhatian orang tua.
Sempatkan duduk dengan anak-anak untuk bercerita, bercengkerama, memberikan nasehat, arahan dengan penuh kasih sayang.
Insyaallh, dengan doa serta sebab sebab yang baik, kejenuhan itu akan terkiskis dan anak-anak anda akan mendapatkan kembali kekuatan untuk bersemangat dalam belajar, menuntut ilmu Al Kitab dan As Sunnah. Allohul Musta’an.