Soal:
Benarkah bahwasannya surga (al-Jannah) dan neraka (an-Naar) sudah ada saat ini ?
Jawab:
Alhamdulillah, permasalahan ini adalah perkara yang telah disepakati oleh seluruh ahlussunnah wal jama’ah. Tidak ada yang menyelisihi kecuali ahlul bid’ah seperti kalangan mu’tazilah.
Keberadaan al-Jannah (surga) dan an-Naar (neraka) saat ini merupakan perkara ijma’, sehingga tidak ada keraguan padanya, dan siapa yang mengingkarinya dia telah menyimpang dari jalan salaf.
Kitab kitab ahlussunah yang membahas aqidah salaf, para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in semuanya menyebutkan bahwa diantara i’tiqad (keyakinan) ahlussunnah wal jama’ah adalah keyakinan bahwa al-Jannah (surga) dan an-Naar (neraka) sudah ada saat ini.
Anda bisa mendapatkan permasalahan ini, misal dalam kitab-kitab berikut:
Para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in serta para ulama, para imam ahlussunnah bersepakat dalam masalah ini karena dalil-dalil tentang keberadaan surga dan neraka ditunjukkan dalam dalil-dalil yang sangat banyak baik dari al-Kitab dan as-Sunnah.
Berikut ini diantara dalil tentang keberadaan surga (al-jannah) dan neraka (an-naar) sebagai dua makhluk yang telah diciptakan oleh Allah dan sudah ada saat ini.
Pertama: Sabda Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam tentang keutamaan bulan Ramadhan. Beliau pernah bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (Muttafaqun ‘alaihi dari hadits Abu Hurairah).
Hadits ini menunjukkan keduanya sudah ada.
Kedua: Ketika Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam melakukan perjalanan Isra’ dan Mi’raj, beliau melihat al-jannah dan an-naar.
Perjalanan agung tersebut adalah perjalanan jasad dan ruh, bukan mimpi. Hadits-hadits tentang isra’ juga dalil yang sangat kokoh tentang keberadaan kedua makhluk Allah ta’ala ini.
Beliau bersabda, “Lalu aku dimasukkan ke dalam al-jannah, ternyata di dalamnya ada kubah-kubah dari mutiara dan ternyata tanahnya adalah misik.”
Hadits hadits tentang isra’ mi’raj dan masuknya beliau ke dalam Jannah sangat banyak.
Ketiga: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan tentang Hajar Aswad, bahwasannya batu ini berasal dari al-Jannah yang Allah turunkan ke Bumi.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »
Dari Shahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad turun dari surga (Jannah) dan batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang menyebabkan batu tersebut menjadi hitam”.
Keempat: al-Qur’an dan as-Sunnah mengabarkan tentang penciptaan Adam dan Hawa, dahulu keduanya berada di al-Jannah kemudian Alloh turunkan ke bumi.
Dan masih banyak dalil-dalil dari al-Qur-an dan as-Sunnah tentang keberadaan surga dan neraka.
Semoga Alloh mudahkan kita untuk mengenal kebenaran dan memudahkan kita untuk meniti jalan kebenaran tersebut, aamiin.
Oleh : al-Ustadz Abu Ismail Rijal hafizhahullah