Akhlakul Karimah, Apa dan Bagaimana ?
Pertanyaan:
Apa kriteria seorang dikatakan memiliki Akhlakul Karimah ? Benarkah perkataan: “Meskipun nggak sholat yang penting akhlaknya baik.”
Jawab:
Apa itu Akhlakul karimah ? Kapankah seorang dikatakan memiliki akhlak mulia ?
Jika kita ingin mengetahui hakekat Akhlakul karimah, lihatlah akhlak Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam. Karena beliau adalah orang yang telah Alloh anugerahi dengan akhlak yang agung.
Akhlak beliau telah mendapatkan pujian dari Alloh Ta’ala dalam firman-Nya:
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Dan sesungguhnya engkau (Wahai Nabi) benar-benar berada diatas akhlak yang agung. (QS. Al Qalam)
Seorang dikatakan berakhlak Karimah ketika memiliki akhlak yang baik kepada Alloh dan Akhlak yang baik kepada manusia.
Para ulama menjelaskan, akhlak yang baik kepada Alloh ada pada seseorang ketika ada padabya tiga perkara:
1- Ketika datang berita dari Alloh dalam Al Qur’an atau berita dari Rosul-Nya dalam As Sunnah, dengan tanpa keraguan dia membenarkan dan mempercayainya.
2- Ketika datang perintah atau larangan dari Alloh dan Rosululloh shalallahu’alaihi wasallam dia tunduk dengan perintah dan larangan tersebut.
3- Saat datang ujian dari Alloh dia bersabar dalam menerima taqdir Alloh.
Akhlak kepada Allah adalah asas Dar Akhlakul karimah.
Adapun akhlak kepada manusia, Al Hasan Al Bashri rahimahullah mendefinisikan bahwa Akhlak yang baik kepada manusia adalah;
بذل الندی و كف الاذی و طلاقۃ الوجه
“Mencurahkan kebaikan, menahan gangguan dan wajah yang berseri.”
Orang yang berakhlak baik kepada manusia akan selalu berupaya mencurahkan segala kemampuannya untuk berbuat baik Kpd manusia, baik dengan ucapan, perbuatan atau hartanya.
Kedua, dia terus menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain baik dengan lisan atau perbuatannya.
Ketiga, dia juga berupaya senantiasa menyambut manusia dengan wajah yang berseri.
Menjadi jelaslah bahwa seorang tidak dikatakan berakhlak mulia kecuali ketika dia berakhlak kepada Alloh dan berakhlak kepada manusia. Dan menjadi jelas pula ketidakbenaran ucapan sebagian orang:
“Meskipun nggak sholat yang penting akhlaknya baik.”