Untuk saham mudarabah dan murabahah, wajib zakat atas modal dan keuntungan setiap modalnya lewat haul. Sedangkan untuk saham pada perusahaan pertanian, properti dan industri, maka wajib zakat pada keuntungannya apabila mencapai nisab baik terpisah atau digabungkan dengan aset lainnya dan telah lewat haul.
Besaran zakatnya adalah 1/40 atau 2,5 % (dua setengah persen). Aset-aset pokok tidak wajib dizakati bila bukan untuk dijual. Namun bila direncanakan untuk dijual, maka wajib dizakati ketika lewat haul, dengan keuntungannya, seperti halnya barang dagangan.
Dan jika perusahaan pertanian menghasilkan biji-bijian, kurma atau anggur, maka zakat syar’i diwajibkan bila produksinya mencapai lima wasaq (sekitar 670 kg) lebih pada masing-masing jenis.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.