Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

wanita hamil membelah kayu yang berbalik mengenai perutnya sehingga dia keguguran

2 tahun yang lalu
baca 1 menit
Wanita Hamil Membelah Kayu Yang Berbalik Mengenai Perutnya Sehingga Dia Keguguran

Pertanyaan

Dulu saya pernah hamil. Ketika masuk bulan ketujuh, saya membelah kayu bakar menggunakan kapak. Batang kayu yang saya belah tersebut pun berbalik dan mengenai perut saya sehingga janin dalam perut saya bergerak dengan kuat. Seminggu setelah itu, janin terlahir dalam keadaan sudah meninggal dan jenis kelaminnya perempuan. Apa yang harus saya lakukan dengan kejadian itu? Perlu diketahui bahwa saya tidak sengaja dan janin tersebut adalah kandungan saya terakhir dari sembilan janin yang semuanya juga tidak hidup. Usia saya sekarang antara tujuh puluh dan delapan puluh tahun. Mohon beri saya penjelasan. Semoga Allah membalas Anda dengan pahala yang baik.

Jawaban

Jika kenyataannya seperti yang telah disebutkan, maka Anda harus membayar diat janin tersebut, yaitu seperduapuluh dari diat ibunya. Jumlahnya dalam riyal saudi sebesar dua ribu riyal, kecuali jika ahli warisnya memaafkan. Anda tidak dapat mewarisinya. Anda wajib membayar kafarat atas pembunuhan tidak sengaja itu, yaitu memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Jika tidak mendapatkannya, maka Anda harus puasa dua bulan berturut-turut, berdasarkan firman Allah Ta’ala,

وَمَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُسَلَّمَةٌ إِلَى أَهْلِهِ إِلا أَنْ يَصَّدَّقُوا

“Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin karena tidak sengaja (hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah” (QS. An-Nisaa’: 92)

Sampai dengan firman-Nya,

فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ تَوْبَةً مِنَ اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Barangsiapa yang tidak memperolehnya , maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa’: 92)

Kami berdoa agar Allah memperbanyak pahala Anda dan memudahkan Anda dalam menunaikan kewajiban.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'