Suami istri boleh tidur tanpa mengenakan pakaian sama sekali dan hanya berselimutkan satu kain saja. Sebab, masing-masing dari keduanya dibolehkan untuk menyentuh dan memandang seluruh tubuh pasangannya. Kebolehan tersebut juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa’i dari Aisyah radhiyallahu ‘anha yang berkata,
“Aku dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah tidur dalam satu kain ketika aku sedang haid. Jika darah haidku mengenai tubuh beliau, maka beliau membasuh bagian yang terkena darah haidku saja, tidak melebihinya. Jika darah haidku mengenai baju beliau, maka beliau membasuh bagian yang terkena darah haidku saja, tidak melebihinya, dan beliau salat memakai pakaian tersebut.”
Akan tetapi, suami disyariatkan untuk memerintahkan istrinya agar memakai sarung jika dia dalam kondisi haid. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim rahimahumallah dari Aisyah radhiyallahu ‘anha yang berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan aku untuk memakai sarung. Lalu beliau mencumbuku saat aku dalam keadaan haid.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.