Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

shalat menggunakan selimut dan sarung (wanita) boleh dengan syarat

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Shalat Menggunakan Selimut Dan Sarung (Wanita) Boleh Dengan Syarat

Pertanyaan

Apakah Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam dahulu menghindari shalat menggunakan selimut dan sarung istri-istri beliau, kemudian beliau diberi keringanan untuk itu?

Jawaban

Dari Aisyah radhiyallahu `anha, ia berkata,

كان النبي صلى الله عليه وسلم لا يصلي في شعرنا

“Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah shalat dengan memakai sarung (wanita) milik kami.”

Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi dan dipandangnya sebagai hadis sahih dengan redaksi,

لا يصلي في لحف نسائه

“Beliau tidak pernah shalat dengan selimut istri-istrinya.”

Kemudian ada keringanan untuk shalat dengan menggunakan sarung (wanita) dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab Sunannya dari Maimunah
radhiyallahu `anha,

أن النبي صلى الله عليه وسلم صلى وعليه مرط، وعلى بعض أزواجه منه، وهي حائض يصلي وهو عليه

“Bahwasanya Nabi shallahu `alaihi wa sallam pernah shalat mengenakan kain wol yang sebagian dari kain tersebut mengenai sebagian istri-istri beliau yang sedang haid, dan beliau melaksanakan shalat dengan mengenakan kain tersebut.”

Dan diriwayatkan juga dari hadis Aisyah radhiyallahu `anha, ia berkata,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي بالليل وأنا إلى جنبه، وأنا حائض، وعلي مرط لي وعليه بعضه

“Rasulullah shallahu `alaihi wa sallam pernah shalat dan aku tidur di samping beliau. Aku waktu itu sedang haid dan di tubuhku ada kain wol yang sebagiannya mengenai beliau.”

Bolehnya shalat dengan selimut dan sarung (wanita) dengan syarat tidak ada najis pada benda tersebut sebagaimana sudah diketahui.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'