Pertama: Tidak ada nama untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali lima nama yang disebutkan dalam hadis sahih dari sabdanya shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Aku memiliki lima nama Muhammad (yang terpuji), Ahmad (yang banyak memuji), al-Mahi (yang menghapus), yaitu dengan perantaraanku Allah menghapus kekufuran, al-Hasyir (yang mengumpulkan) manusia akan dikumpulkan di hadapanku, dan al-`Aqib (belakangan atau penutup) yaitu tidak ada lagi nabi yang datang sesudahku.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab Sahihnya.
Adapun nama-nama di luar itu adalah nama atau sifat yang tidak benar jika dihubungkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak termasuk nama beliau, dan tidak boleh menetapkan nama-nama tersebut kepada Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam selain yang lima kecuali berdasarkan hadis sahih.
Kedua: Penulisan nama-nama yang telah disebutkan di dalam al-Quran baik di awal maupun di akhir adalah hal yang tidak dbenarkan. Hal yang sesuai dengan ajaran agama adalah menghilangkan semua kata-kata selain al-Quran sebagaimana dikenal oleh salaf saleh (orang-orang saleh terdahulu) radhiyallahu `anhum dan menjaga al-Quran dari segala tambahan yang tidak termasuk di dalamnya.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.