Pertama, diperbolehkan bagi seorang Muslim untuk memulai salam pada saudaranya yang Muslim saat sedang shalat, tapi orang yang shalat ini tidak boleh menjawab salamnya kecuali dengan isyarat saja dengan tujuan menjaga shalatnya. Hal ini berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu `anhuma yang berkata,
“Aku bertanya kepada Bilal,”Bagaimana Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam menjawab salam mereka ketika mereka mengucapkan salam kepada beliau dalam shalat?” Bilal menjawab, “Beliau memberi isyarat dengan tangannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan juga dari Shuhaib radhiyallahu `anhu, bahwasanya ia berkata
“Aku menghampiri Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam yang sedang shalat. Aku mengucapkan salam, kemudian beliau membalas (salam) kepadaku dengan suatu isyarat. Dan ia berkata, ‘Aku tidak tahu hanya saja ia berkata (isyarat dengan jari-jarinya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan at-Tirmidzi)
At-Tirmidzi berkata, “Kedua hadits ini shahih menurutku,” dan telah disebutkan dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, bahwasanya ia berkata
“Aku mendengar Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam melarang shalat dua rakaat sesudah Ashar. Kemudian aku melihat beliau melakukan shalat itu setelah beliau selesai melakukan shalat Ashar. Ummu Salamah berkata, “Kemudian beliau masuk dan di tempatku ada beberapa wanita Bani Haram dari Kaum Anshar lantas beliau melakukan shalat itu. Lalu, aku mengutus seorang wanita kepada beliau. Aku katakan kepadanya, “Berdirilah di samping beliau, katakan kepada beliau, Ummu Salamah bertanya padamu, ‘Wahai Rasulullah, aku mendengar engkau melarang shalat dua rakaat sesudah shalat Ashar ini, tetapi engkau melakukannya?’ Jika beliau mengisyaratkan dengan tangan supaya engkau mundur, maka mundurlah dari beliau. Lalu, wanita itu melakukannya. Beliau mengisyaratkan dengan tangan, kemudian wanita itu mundur dari beliau. Ketika beliau selesai shalat, beliau bersabda, ‘Wahai putri Abu Umayyah engkau menanyakan tentang dua rakaat sesudah shalat Ashar? Sesungguhnya orang-orang dari Bani Abdul Qais datang kepadaku (menyampaikan keislaman kaumnya), lalu mereka menyibukkan aku (sehingga aku ketinggalan) dari dua rakaat sesudah Zuhur. Maka, kedua rakaat yang kukerjakan setelah shalat Ashar itulah sebagai gantinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Beberapa hadits tersebut menunjukkan dibolehkannya mengucapkan salam kepada orang yang sedang shalat. Hanya saja orang yang shalat ini menjawab salam dengan isyarat tangan. Hal ini didasari atas sikap Nabi yang mengakui perbuatan anak perempuan Ummu Salamah dan jawaban beliau terhadap anak wanita utusan Ummu Salamah itu dengan memakai isyarat saja.
Kedua, dibolehkan bagi seorang Muslim untuk mengucapkan salam kepada orang yang sedang berzikir atau berdoa berdasarkan hadits yang telah disebutkan dari Abu Waqid al Laitsi radhiyallahu `anhu, bahwasanya ia berkata
“Ketika Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam duduk dalam masjid bersama orang-orang tiba-tiba tiga orang datang; dua orang menghampiri Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam sedangkan yang satu pergi. Ketika kedua orang itu berdiri di hadapan Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam keduanya memberi salam. Salah seorang dari mereka berdua mendapat tempat lapang dalam lingkaran kemudian ia duduk dalam lingkaran tersebut, sedangkan yang satunya duduk di belakang mereka, dan yang lain lagi berpaling pergi. Ketika Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam selesai, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahu perihal tiga orang itu?”. Salah seorang dari mereka berlindung kepada Allah, maka Allah memberikan perlindungan baginya, sedangkan yang satu lagi malu, maka Allah pun malu terhadapnya. Dan orang yang lain lagi berpaling, maka Allah berpaling darinya.”
Sebagaimana terdapat dalam kitab Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu `anhu
“Bahwasanya seorang Arab badui masuk masjid kemudian shalat tanpa menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Usai shalat ia menghampiri Nabi dan memberikan salam kepada Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, kemudian Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam menjawab salamnya lantas bersabda: “Kembali dan ulangi shalat, karena kamu belum shalat.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.