Jawaban 1 & 2: Yang wajib dilakukan adalah menetapkan apa yang telah Allah tetapkan bagi diri-Nya atau telah ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi-Nya, seperti mata, tangan, betis, kaki, dan lainnya sesuai makna yang layak dengan keagungan-Nya, dan tidak menyerupakan dengan sifat-sifat makhluk. Allah Subhanahu berfirman,
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11)
Dan tidak usah mengikuti para ahli bid`ah dan orang-orang bodoh yang mengingkari hal itu. Dan arti dari firman Allah,
“Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami.” (QS. Al-Qamar: 14)
prasa “bi-a`yuni-na” yang secara harfiah berarti ‘dengan mata kami’, maksudnya adalah ‘dengan pengawasan kami’, dan Allah Subhanahu meletakkan kakinya di neraka sehingga sabagian neraka itu mengerut kepada bagian lain itu benar.
Neraka merupakan makhluk Allah Subhanahu. Allah Maha Mampu terhadap segala sesuatu, dan Dia tidak terkena bahaya dari sesuatu apapun. Dia adalah Yang mendatangkan bahaya dan Pemberi manfaat.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.