Mengumumkan pernikahan adalah sunnah, berdasarkan sabda Nabi shallallahu `alaihi wa sallam
“Umumkanlah pernikahan itu.” (Diriwayatkan oleh Ahmad) Ibnu Hibban dan al-Hakim menilainya sebagai hadist sahih.
Di antara media untuk mengumumkan pernikahan adalah dengan menabuh rebana dalam pernikahan, akan tetapi hanya dilakukan oleh kaum wanita dan bukan oleh kaum lelaki. Hal ini sesuai dengan yang biasa dilakukan oleh kaum wanita pada awal Islam. Ada beberapa keterangan hadist terkait menabuh rebana dalam pernikahan, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Aisyah radiyallahu ‘anha dari Nabi shallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda
“Umumkanlah pernikahan itu dan tabuhlah rebana.”
Dalam hadist ini disebut kata al-ghirbal, yakni rebana. Dalam sanad hadis ini terdapat Isa bin Maimun yang diketahui lemah hafalannya. Diriwayatkan juga Ibnu Majah yang dalam sanadnya terdapat Khalid bin Iyas, sehingga hadist itu adalah munkar, dan diriwayatkan dari sanad yang lain yang tidak lepas dari cacat. Kedua hadist ini tidak boleh digunakan sebagai dalil untuk membolehkan kaum lelaki menabuh rebana.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.