Tidak ada dzikir baik dari ayat Al-Quran atau lainnya yang dilantunkan sebelum adzan. Sebab, tidak ada riwayat tentang hal ini dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam. Yang wajib adalah cukup mengikuti lafazh azan sesuai riwayat Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, yaitu seperti azan Bilal yang diterimanya dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam di Madinah.
Adzannya terdiri dari lima belas kalimat: Takbir (Allahu Akbar) dikumandangkan empat kali di awal, kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah (syahadat tauhid) dua kali, kesaksian bahwa Muhammad adalah utusan Allah (syahadat Rasul) dua kali, hayya ‘ala ash-shalah (mari melaksanakan salat) dua kali, hayya ‘ala al-falah (mari menuju kemenangan) dua kali dalam azan subuh.
Setelah kalimat ini diucapkan ash-shalah khair min an-naum (salat itu lebih baik dari tidur) dua kali, takbir dua kali, dan terakhir la ilaha illa Allah (tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah) satu kali.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.