Salat adalah rukun Islam kedua dan termasuk syiar agama yang nyata. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh tidur sehingga mengabaikan shalat fardu (wajib), seperti Zuhur atau Asar.
Allah Jalla wa `Ala memerintahkan agar senantiasa menjaga seluruh shalat dan menyebut shalat Asar secara khusus. Dia berfirman:
“Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS. Al-Baqarah : 238)
yaitu Asar.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam menganjurkan untuk melakukan shalat Asar. Nabi bersabda:
“Barangsiapa mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat Subuh dan Asar), maka dia akan masuk surga.”
Bardain adalah shalat Fajar (Subuh) dan Asar. Ada pula ancaman terhadap orang yang tidak melakukan shalat Asar. Ada hadits sahih bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Orang yang tertinggal atau tidak mengerjakan shalat Asar, maka dia seperti orang yang telah kehilangan keluarga dan hartanya.”
dan Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa meninggalkan shalat Asar, maka amalnya telah batal.”
Orang yang tidur sehingga mengabaikan shalatnya wajib langsung melakukan shalat setelah dia bangun tidur. Dia juga wajib melakukan sebab-sebab yang dapat membantunya untuk bangun tidur demi melakukan shalat Zuhur dan Asar pada waktunya.
Dia tidak boleh menganggap enteng perkara ini. Tidur tidak memberi pengaruh terhadap puasa dari segi sahnya. Puasa orang yang tidur pada siang hari Ramadan adalah sah, tetapi dia berdosa karena menunda shalat jika dia tidak mengambil sebab-sebab yang dapat membantunya bangun tidur pada waktu shalat, baik jam atau lainnya.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.