Memberi hadiah pada sesama adalah hal yang membawa cinta dan harmoni, serta membersihkan hati dari benci dan dendam. Ini merupakan perkara yang dianjurkan oleh syariat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
“Menerima hadiah dan membalasnya”
Atas dasar ini, pembelian hadiah telah menjadi kebiasaan orang-orang muslim, alhamdulillah. Namun jika pemberian hadiah ini diiringi dengan alasan yang tidak syar’i, maka hukumnya tidak boleh, misalnya pada hari Asyura, bulan Rajab, ulang tahun, dan lain sebagainya yang mengandung perbuatan bidah. Pemberian hadiah dengan momen tertentu seperti itu sama dengan membantu tersebarnya kebatilan dan berpastisipasi dalam bidah.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.