Orang yang shalat tidak boleh membatalkan shalatnya hingga ia benar-benar yakin bahwa ia berhadas. Ini berdasarkan hadits yang ada di Shahih Bukhari dan Muslim dari riwayat Abdullah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu yang berkata,
“Seorang lelaki yang merasa telah mengalami sesuatu (yang membatalkan) di dalam shalat mengadu kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Lalu beliau bersabda, “Janganlah keluar dari shalat hingga mendengar suara atau mendapati bau.”
Artinya, kapan pun jika ia yakin telah berhadas, keluar mazi, atau hal-hal lain yang membatalkan wudhu, maka ia wajib berwudhu dan mengulangi shalatnya.
Ini berdasarkan hadits yang ada di dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari riwayat Ali radhiyallahu ‘anhu yang berkata,
“Aku adalah lelaki yang sering keluar mazi. Aku malu untuk bertanya kepada Rasulullah saw. mengenai hal itu karena kedudukan puteri beliau. Lantas aku menyuruh Miqdad. Akhirnya Miqdad bertanya kepada beliau, dan beliau menjawab, “Ia harus membasuh kemaluannya dan berwudhu.””
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.