Orang yang berpuasa wajib menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, baik untuk dirinya sendiri maupun istri. Ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam,
“Jika kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan berteriak untuk mencaci-maki. Jika ada seseorang yang mencaci atau memeranginya, maka hendaknya dia berkata, ‘Aku sedang berpuasa'”. Muttafaq `Alaih.
Apabila sampai keluar mani (ejakulasi), maka puasa Anda batal. Anda harus meng-qadha puasa tersebut dan mandi junub. Sekalipun tidak sampai keluar mani, biasanya perbuatan seperti itu mendorong keluarnya madzi.
Jika keluar madzi, maka wudhu Anda batal. Anda harus mengulang wudhu, serta mencuci penis dan skrotum (dua biji zakar), namun puasa Anda tetap sah. Apabila tidak keluar madzi, maka puasa Anda sah (tanpa ada konsekuensi lain-ed.). Hukum yang berlaku untuk istri Anda sama seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya.
Adapun mengoleskan parfum saat berpuasa boleh-boleh saja, kecuali dupa. Sebaiknya orang yang berpuasa menghindari untuk menghirup bau dupa. Adapun memakaikan asap dupa pada baju atau sorban dibolehkan.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.