Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

amalan yang dapat menghapuskan dosa

setahun yang lalu
baca 2 menit
Amalan Yang Dapat Menghapuskan Dosa

Pertanyaan

Apabila dosa-dosa besar tidak termasuk dalam dosa yang diampuni karena keutamaan melakukan amalan baik, maka benarkah orang yang menyatakan bahwa dosa besar akan diampuni dengan mengucapkan, "Subhanallah wa bihamdih" sebanyak seratus kali atau melakukan amalan-amalan lain yang dapat menghapuskan dosa? Jika demikian, lantas apa keutamaan ibadah haji?

Jawaban

Diriwayatkan dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, yang berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من قال سبحان الله وبحمده مائة مرة حطت عنه خطاياه، وإن كانت مثل زبد البحر

“Barangsiapa mengucapkan, “Subhaanallahu wa bihamdih (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya)”, sebanyak seratus kali, maka dosa-dosanya diampuni, walaupun sebanyak buih di lautan.”

Maksud hadis ini ialah jika dia menjauhi dosa-dosa besar. Hal ini untuk menyatukan beberapa dalil dari al-Quran dan as-Sunnah, seperti firman Allah Ta’ala,

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil).” (QS. An-Nisaa’: 31)

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (135) أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.(135) Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS. Ali-Imran: 135-136)

Demikian pula sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الصلوات الخمس والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مكفرات لما بينهن إذا اجتنبت الكبائر

“Shalat fardu lima waktu, satu Jumat ke Jumat berikutnya, dan satu Ramadan ke Ramadan berikutnya, merupakan penebus dosa yang dilakukan di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.”

Dalam redaksi yang lain,

ما لم تغش الكبائر

“Selama tidak dilakukan dosa-dosa besar.”

Jika shalat lima waktu yang merupakan tiang agama dan rukun Islam yang paling agung setelah dua kalimah syahadat, shalat Jumat dan puasa Ramadan tidak dapat menghapuskan dosa kecuali bagi orang yang menjauhi dosa besar, maka ibadah-ibadah lain tidak mungkin dapat menghapuskan dosa kecuali bagi orang yang menjauhi dosa-dosa besar.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'