Darussalaf
Darussalaf oleh Admin

nasehat syaikh rabi’ dalam menyikapi fitnah yaman

12 tahun yang lalu
baca 4 menit

Bismillah,

Ini wasiat dan nasehat dari guru kami, Pendidik yang bijak, Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhohullah ta’ala kepada seluruh anak-anaknya di bumi Indonesia dan selainnya.
Wasiat ini disampaikan oleh beliau di kediaman beliau di Awali, Mekkah Mukarramah, pada Malam Ahad tanggal 7 Jumadi Tsaniyah 1430H bertepatan 30 May 2009.

Semoga Allah Jalla wa Ala memberi manfaat dengannya dan memjadikannya sebagai penyejuk yang menyatukan hati-hati pengikut kebenaran.

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه, أما بعد:

فهذه وصيتي للسلفيين في كل مكان ، في اليمن وفي أندونيسيا وفي غيرها من البلدان العربية والإسلامية ، أن يسعى العقلاء في إطفاء الفتنة الجارية بين دماج و بين عبد الرحمن وإخوانه ، يسعوا في إطفائها وأن لا يخوضوا فيها من قريب ولا من بعيد .

والذي يحترم هذه الدعوة السلفية ويحبها بحق وصدق , عليه ألا يخوض في هذه الفتنة . وإذا تكلم فإنما يتكلم بما ينفع لا بما يضر وبما يؤلف ويجمع القلوب لا بالكلام الذي يفرق ويمزق .

فأرى أنه لا يجوز لأحد أن يتعصب لهذا الطرف أو لذاك ، وإنما حفظ الألسنة والسعي الجاد في إطفاء هذه الفتنة , ولا تُطفأ إلا إذا كفت الأطراف عن الكلام . أسأل الله أن يطفئ هذه الفتنة ..

وأقول : إن الجميع المختلفين كلهم سلفيون إن شاء الله. ولا نعتقد في أي طرف أنه مبتدعة. وأسأل الله أن يوفق الجميع للتعاون على البر والتقوى وإطفاء هذه الفتنة والجد في تأليف القلوب ونشر هذه الدعوة والإشتغال بالعلم النافع وبالعمل الصالح .

وأقول إن الفتنة هي تحلق الدين ، أقول في الإخوان : لا تستمروا في هذه الخصومة وأصلحوا ذات بينكم فإن صلاح ذات البين أفضل من الصيام والصدقات والجهاد -كما قال صلى الله عليه وسلم- يعني التنفلات والتطوعات.

وإن فساد ذات البين هي الحالقة لا أقول تحلق الشعر وإنما تحلق الدين. فاحرصوا على دينكم واحفظوه أن تحلقه هذه الفتنة.

أسأل الله أن يؤلف بين القلوب وأن يجمعهم على صعيد واحد في رفع راية السنة والدعوة إليها والذب عنها وعن حملتها السابقين واللاحقين . إن ربنا سميع الدعاء . وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.

Nasehat Syaikh Rabi’ Dalam Menyikapi Fitnah Yaman

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه, أما بعد:

Ini adalah wasiat saya kepada salafiyyin di segala tempat; di Yaman, di Indonesia dan selainnya dari negara-negara Arabiyah dan Islamiyah agar orang-orang yang berakal berusaha untuk memadamkan fitnah yang terjadi antara Dammaj dan (Syaikh) Abdurrahman dan saudara-saudaranya. (Hendaknya) mereka berusaha untuk memadamkan fitnah ini dan tidak menceburkan diri didalamnya, (baik) dari dekat maupun dari jauh.

Siapa yang menghormati dakwah salafiyah ini dan mencintainya dengan benar dan jujur, wajib atasnya untuk tidak menceburkan dirinya dalam fitnah ini. Kalau dia berbicara maka hendaknya dia berbicara dengan (perkataan) yang bermanfaat bukan dengan (perkataan) yang merugikan, dan (juga berbicara) dengan hal yang dapat menyatukan dan mengumpulkan hati bukan dengan pembicaraan yang memecah belah dan mencerai beraikan.

Maka saya berpandangan bahwa tidak boleh bagi siapapun untuk ta’ash-shub (fanatik) kepada pihak yang ini atau pihak yang itu, melainkan (hendaknya) hanya menjaga lisan dan upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka memadamkan fitnah ini. Tidaklah fitnah ini akan dapat dipadamkan kecuali bila semua pihak (yang berselisih) menahan diri untuk berbicara. Saya memohon kepada Allah agar memadamkan fitnah ini.

Dan saya berkata : Sesungguhnya semua yang berselisih adalah salafiyyun –insya Allah-, dan kami tidak berkeyakinan pada pihak mana pun bahwa dia adalah ahlul bid’ah.

Saya memohon kepada Allah agar memberi taufiq kepada seluruhnya untuk saling tolong-menolong di atas kebaikan dan ketakwaan, memadamkan fitnah ini, bersungguh-sungguh dalam menyatukan hati, dan menyebarkan dakwah (salafiyah) ini, serta menyibukkan diri dengan ilmu yang bermanfaat dan amalan sholih.

Dan saya berkata : Sesungguhnya fitnah ini menggundul agama.

Saya berkata kepada Ikhwah : Jangan kalian meneruskan pertikaian ini dan perbaikilah hubungan di antara kalian, karena baiknya hubungan antara sesama sungguh lebih utama dari puasa, sedekah dan jihad yaitu dari ibadah-ibadah nafilah dan sunnah –sebagaimana yang disabdakan oleh (Nabi) shallallâhu ‘alaihi wa sallam-.

Dan sungguh rusaknya hubungan antara sesama itulah yang menggundul, saya tidak katakan menggundul rambut bahkan menggundul agama. Maka bersikap tamaklah kalian terhadap agama kalian dan jagalah (agama kalian) untuk tidak digunduli oleh fitnah ini.

Saya memohon kepada Allah untuk menyatukan hati-hati itu dan megumpulkan mereka di atas satu jalan  di dalam mengangkat bendera sunnah dan berdakwah kepadanya serta membelanya (dakwah sunnah ini) dan (membela) para pembawanya (dari ulama) terdahulu dan yang datang setelahnya, sesungguhnya Rabb kita adalah Maha mendengarkan doa.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.