Darussalaf
Darussalaf oleh Administrator

buktikan kebenaran dan kejujuran cintamu

3 tahun yang lalu
baca 4 menit
BUKTIKAN KEBENARAN DAN KEJUJURAN CINTAMU

بسم الله الرحمن الرحيم

BUKTIKAN KEBENARAN DAN KEJUJURAN CINTAMU
(kajian Tafsir Ali Imran ayat 31)

 

Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah : jika engkau cinta kepada Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa dosamu.” (QS. Ali Imran : 31)

Berkata Al Imam Ibnu Katsir Rahimahullah :
Ayat yang mulia ini merupakan hakim bagi setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah sementara dia tidak diatas jalan yang ditempuh Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam maka ia adalah dusta pada pengakuannya tersebut, sampai dia mau mengikuti syareat Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam dan Dinun Nabawi dalam seluruh ucapannya dan perbuatannya. Sebagaimana telah datang dalam hadits shohih. Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barang siapa yang beramal sebuah amalan yang tidak ada tuntunan dari kami maka amalan itu tertolak.” (HR. Muslim 1718).

Karena itulah Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ

“Jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku (Rosul) maka Allah akan mencintai kalian”.

Yakni kalian akan mendapatkan lebih dari apa yang kalian cari dari cintanya kalian kepada Allah yaitu berupa cintanya Allah kepada kalian yang ini tentu lebih besar dari yang pertama.

Berkata sebagian Ulama dan ahli hikmah :

لَيْسَ الشَأن أنْ تُحِبَّ إنَّما الشأنُ أنْ تُحَبَّ

“Bukanlah perkaranya bagaimana engkau mencintai, namun perkaranya adalah bagaimana agar engkau dicintai”.

Dan berkata Al Hasan Al Bashri dan lainnya dari kalangan salaf :

زعم قوم أنهم يحبون الله فابتلاهم الله بهذه الآية فقال : قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ

“Orang orang mengira dirinya mencintai Allah maka Allah pun menguji mereka dengan ayat ini : ( artinya : Jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku (Rosul) maka Allah akan mencintai kalian ).
(Lihat Tafsir ibnu Katsir 2/14)

Berkata As Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Si’di Rahimahullah tentang ayat diatas :
Pada ayat ini terdapat :
– Kewajiban cinta kepada Allah.
– Alamat dan tanda (benarnya) cinta kepada Allah.
– Hasil dan buah cinta kepada Allah.

Maka Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ

“katakanlah : Jika kalian cinta kepada Allah..”

Yaitu : Kalian mengaku kedudukan yang tinggi ini (cinta kepada Allah) dan kedudukan itu adalah kedudukan yang tidak ada di atasnya kedudukan yang lain, maka tidaklah cukup hanya sekedar pengakuan saja, namun harus ada pembuktian kebenarannya.

Bukti kebenarannya adalah ittiba’ur Rosul Shollallahu ‘alaihi wasallam (mengikuti Rosul Shollallahu ‘alaihi wasallam) pada seluruh keadaannya, ucapannya, dan segenap perbuatannya. Dalam perkara pokok-pokok agama maupun cabang-cabangnya, baik secara dhohir maupun batin.
Maka barang siapa mengikuti Rosul, hal itu menunjukkan benarnya pengakuan dia : cinta kepada Allah (mahabbatullah) sehingga Allah pun mencintainya dan mengampuni dosa-dosanya, merohmatinya dan membimbing serta menolongnya di seluruh keadaan, gerak-gerik maupun diamnya.

Barang siapa yang tidak ittiba’ur Rosul maka dia bukanlah orang yang cinta kepada Allah karena kalau dia cinta kepada Allah tentu mengharuskan dia untuk ittiba’ur Rosul, siapapun yang tidak didapati yang demikian ini maka berarti tidak ada cintanya kepada Allah dan dia adalah pendusta, pembohong sekalipundia mengaku-ngaku cinta kepada Allah. Dan adanya pengakuannya itu tidaklah bermanfaat sedikitpun tanpa ia memenuhi syaratnya.

Dengan ayat ini di timbanglah seluruh manusia, sesuai dengan kadar ittiba’nya kepada Rosul maka sebanding dengan itupula adanya iman dan cinta mereka kepada Allah.Kalau berkurang maka berkurang pulaiman dan cinta mereka kepada Allah.
(Lihat Tafsir As Sa’di “Taisir Karimi Ar Rohman fii Tafsiri Kalami Al Manan : Surat Ali Imran : 31).

واللّٰه أعلم بالصواب

Alih bahasa : Abu Abdillah M. Rifa’i
Ma’had Darussalaf Al Islamy Kutim
Jum’at 14 Dzulqo’dah 1442 H

Dipublikasikan :
Group WA : Kajian Ilmiah Bontang (KIB)

Channel Telegram :
t.me/audiokajianilmiahbontang

Website : www.darussalaf.or.id

Oleh:
Administrator