Darussalaf
Darussalaf oleh Admin

akankah syi’ah rafidhah berbahaya bagi negara dan masyarakat? (bagian-02)

11 tahun yang lalu
baca 3 menit

Sekilas Tentang Iran 01

بسم الله الرحمن الرحيم

Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam (pengasuh Darul Hadits Ma’bar, Yaman) berkata:

Yang paling didengungkan oleh orang yang tertipu dengan ucapannya adalah perkataan: “Iran itu negara yang besar dan kuat. Karena dialah satu-satunya negara islam yang menjaga dan menegakkan islam. Dia berposisi untuk menentang negara Yahudi (Israel) dan menghadapi Amerika serta barat.” Termasuk diantara orang yang tertipu ini adalah Husain Al-Hutsy, dimana dia mengatakan dlam tulisannya “Yaum Al-Quds Al’Alamy”: “Sungguh Iran itu lebih kuat dari Mesir, dan rakyat Iran lebih mampu dari pada rakyat Mesir. Iran lebih baik dari pada Mesir.”

Saya katakan (Syaikh Muhammad): Ucapan Al-Khutsy ini semisal dengan ucapan panutannya dalam kesesatan (yaitu Al-Khumainy), dimana dia berkata: “Sesungguhnya secara lancang aku mengaku, bahwa kondisi yang menjadikan rakyat Iran itu lebih istimewa dalam masa ini, lebih baik dari rakyat Makkah dan Madinah pada masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Sungguh orang-orang pada zaman Nabi itu adalah orang-orang yang tidak mau berjihad, sedangkan rakyat Iran begitu bersegera menjemput kematian dan mempersembahkan pengorbanan mereka yang tinggi.” Dinukil dari buku “Al-Khumainy wa Al-Wajh Al-Akhar” hal. 63.

Saya katakan (admin): Memang Al-Khumainy lancang seperti yang dia ucapkan sendiri. Kalaulah bukan perjuangan para shahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم (setelah kehendak Allah تعالى) tidaklah tersisa islam ini, dan tidaklah sampai islam tersebut ke Iran. Sejarah sudah cukup membuktikan bagaimana perjuangan para shahabat melawan kaum musyrikin, melawan Romawi dan melawan Persia (yang notabene di Iran). Dan benarkah Iran dan rakyat Iran seperti yang dia unggul-unggulkan?? Atau sebenarnya Iran dan rakyat Rafidhahnya ini bak perkebunan yang rusak lahan dan tanamannya??? Akah kita simak nanti.!!!

Sungguh suatu penipuan kalau dikatakan bahwa Iran itu menentang negara yahudi (Israel) dan melawan Amerika. Dengan mengatakan “Kebinasaan buat Amerika, kebinasaan buat Israel.” Dan ucapan ini juga didengungkan oleh Al-Khutsy. Padahal kenyataannya Rafidhah Iran bergandengan tangan dengan mesra bersama Amerika membantai kaum muslimin yang teguh dalam agamanya di Iran dan Iraq. Rafidhah Lebanon melalui hizbullahnya membantai kaum muslimin di Lebanon, demikian pula kelakuan Rafidhah di Syuriah, Bahrain, Kuwait dan Sha’dah (Yaman – Al-Khutsy). Tidaklah selamat (atau kaum muslimin akan terancam) dengan keberadaan Rafidhah di tempat mereka.

Rafidhah dengan keyakinan “taqiyah”nya jadi berwajah lebih dari satu, sehingga syi’ah rafidhah ini adalah pintu ynag mengantarkan pada kezindikan dan kemunafikan. Ucapannya begini perbuatannya lain.

Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Saroon berkata: “Aku tidak melihat satu haripun dari syi’ah itu permusuhan terhadap Israel.”

Saudara Husai Al-Khutsy yaitu Yahya: “Kami tidaklah bisa untuk memerangi Amerika tidak pula memerangi Israel.”

Muhammad Yahya Salim Azan (salah satu pendiri gerakan Syabab Mukmin berkata: “Sesungguhnya Husain Al-Khutsy ingin merangkul sebanyak mungkin para pemuda. (Maka dia menggunakan slogan: “Kebinasaan bagi Amerika, kebinasaan bagi Israel”). Karena kasus Palestina, Israel dan Amerika adalah perkara yang penting bagi kaum muslimin. Maka dia mengangkatnya sebagai semacam slogan (untuk menarik perhatian).

Dubes Amerika untuk Yaman pernah ditanya tentang slogan tersebut. Maka dia menjawab dengan penuh percaya diri: “Kami tahu bahwa tidaklah setiap orang yang berkata sesuatu itu akan mewujudkannya.”

Dinukil dari buku: “An-Nushrah Al-Yamaniyah” karya Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam حفظه الله dari beberapa tempat.

Bersambung Insyaallah

Sumber : thalibmakbar