Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

tak mungkin kita tak mampu menghadapi ujian ini

4 tahun yang lalu
baca 4 menit

TAK MUNGKIN KITA TAK MAMPU

Tak Mungkin Kita Tak Mampu Menghadapi Ujian Ini

Seringkali, setiap hamba yang diuji dengan cobaan akan merasa, "Aku adalah orang yang paling berat problemnya." Seolah-olah tidak ada orang lain di dunia ini yang diuji kecuali hanya dirinya sendiri. la menilai cobaan-cobaan yang menimpa orang lain masih belum seberapa dibandingkan masalah yang sedang ia hadapi. Bukankah Anda pernah merasakan demikian? Jangan-jangan saat Anda sedang membaca paragraf ini, perasaan semacam itu masih belum hilang?

Demikianlah sifat manusia.

Di dalam sebuah doa yang diriwayatkan oleh Al Imam Tirmidzi رحمه الله dari shahabat Abdullah bin Umar رضي الله عنهما, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam mengajarkan untuk kita agar selalu mengharapkan keyakinan dari Allah. Sebab dengan adanya pondasi keyakinan, seluruh cobaan dan problem yang kita hadapi akan terasa ringan.

وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوَّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّ نْيَا

"... (dan hamba juga memohon) rasa yakin sehingga bisa meringankan musibah-musibah di dunia yang menimpa kami.”

Potongan doa di atas adalah sumber kekuatan seorang mukmin untuk menghadapi dan menjalani seluruh cobaan yang ada. Hati kita akan terasa lapang bersama cobaan apapun yang menerpa. Keyakinan itu sangat penting. Akan tetapi keyakinan dalam bentuk apa ? 

Yakinlah bahwa Allah selalu menjanjikan pahala yang agung di balik setiap musibah yang menimpa. Dengan keyakinan semacam ini,  seorang hamba tidak akan pernah merasa rugi dengan musibah tersebut. Sebab, Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang jauh lebih berharga.

Yakinlah bahwa di balik setiap musibah telah menanti kebahagiaan. Dengan keyakinan seperti ini, seorang hamba tidak akan putus asa atau patah semangat  Sebab, Allah سبحانه وتعالى telah menjanjikan kepada seluruh hamba bahwa di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan.

Yakinlah bahwa musibah yang sedang Anda rasakan masih jauh Iebih ringan dibandingkan sekian banyak kenikmatan yang telah Anda rasakan. Ingat-ingatlah dan hitung-hitunglah kembali, telah berapa banyak kesenangan dan kebahagiaan yang Allah limpahkan buat Anda! Yakinilah juga bahwa masih banyak hamba yang jauh Iebih berat cobaannya dibandingkan Anda! Hanya saja Anda tidak mengetahuinya, bukan?

Selain beberapa hal di atas, Anda pun harus yakin bahwa Allah tidak mungkin membebankan cobaan di luar batas kemampuan kita. Apapun cobaan dan musibah yang datang menerpa pasti disesuaikan dengan batas kemampuan seorang hamba. ltu pasti! Tidak mungkin tidak!

Allah سبحانه وتعالى berfirman:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ 

"Allah tidak memikulkan beban kepada suatu jiwa melainkan sebatas apa yang dia mampui." [Q.S. Al Baqarah: 286]. 

lndah nian ayat di atas. Betapa sejuk menyegarkan di dalam jiwa. 

Cobalah membaca dan meresapi kisah-kisah luar biasa tentang para salaf. Alangkah luasnya samudra kesabaran mereka. Barangkali belum setetes dari kesabaran mereka yang kita miliki. Dengan membaca kisah-kisah mereka, semua musibah yang menimpa akan terasa ringan dan mudah bagi seorang muslim, insya Allah.

Seorang putra Mutharrif bin Abdillah رحمه الله meninggal dunia. Kemudian sejumlah orang datang dalam rangka menghibur dan takziah ke rumah beliau. Kira-kira menurut Anda, apa yang dilakukan oleh Mutharrif رحمه الله?

Beliau keluar untuk menyambut tamu-tamu tersebut dalam keadaan berseri-seri. Penuh riang dan bahagia saat Mutharrif menemui mereka. Kata beliau, ”Aku merasa malu kepada Allah jika harus bersedih hanya karena musibah yang menimpaku."

سبحا ن الله!

Sayangnya, masih banyak di antara kita yang menilai cobaan itu selalu berbentuk kesedihan dan kesempitan. Padahal, kesenangan dan kenikmatan yang Allah limpahkan pun sejatinya adalah cobaan dari-Nya. Mampukah kita menjadi hamba yang bersyukur? Bisakah kita menggunakan kenikmatan-kenikmatan tersebut dalam ketaatan kepada-Nya?

Shahabat Nabi yang bernama Abdurrahman bin ’Auf رضي الله عنه menyatakan: 

اُبْتُلِيْنَابِالضَّرَّاءِ فَصَبَرْنَاوَابْتُلِينَا بِالسَّرَّاءِ فَلَمْ نَصْبِرْ

"Kita diuji dengan kesulitan-kesulitan dan kita mampu bersabar. Namun, kita pun diuji dengan berbagai kesenangan, hanya saja kita tidak mampu bersabar.”

Lihatlah mereka yang hidup dalam kemegahan dunia! Kaya raya bergelimang materi. Perhatikanlah mereka yang enak dalam jabatan dan pangkatnya! Lihatlah mereka yang Allah uji dengan sedikit kesempurnaan fisik! Lihatlah mereka yang Allah uji dengan kesenangan-kesenangan duniawi ! Setelah itu perhatikanlah, apakah mereka mampu bersabar ? Bersabar untuk tetap membumi, tawadhu', dan banyak bersyukur?

Apapun bentuk cobaan dan ujian yang Allah berikan untuk hamba-Nya, yakinlah bahwa cobaan itu tidak mungkin di luar batas kemampuannya! Janganlah berkeciI hati atau patah semangat ! Allah pasti memberikan jalan keluar yang terbaik untuk hamba-Nya yang bertakwa. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah.

Sumber || Majalah Qudwah Edisi 09
https://t.me/Majalah_Qudwah