Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

shalawat-shalawat bid'ah

2 tahun yang lalu
baca 9 menit

SHALAWAT-SHALAWAT YANG BID'AH

Shalawat-shalawat Bid'ah

Kita sering mendengar rangkaian-rangkain lafazh shalawat kepada Nabi ﷺ yang dibuat-buat tidak sesuai dengan yang datang dari ucapan Nabi ﷺ, tidak pula dari para shahabat, tabi'in dan para ulama ahli ijtihad. Namun, rangkaian-rangkaian itu dibuat oleh para guru yang datang belakangan.

Rangkaian-rangkaian shalawat ini laris manis di tengah kalangan awwam, bahkan ahli ilmu. Mereka pun lebih sering membacanya daripada membaca rangkaian lafazh shalawat yang datang dari Nabi ﷺ. Terkadang mereka malah meninggalkan rangkaian lafazh shalawat yang shahih dari Nabi ﷺ, lalu menyebarkan rangkaian lafazh shalawat yang dinisbatkan kepada guru-guru mereka sendiri.

Bila kita seksama memperhatikan rangkaian-rangkaian lafazh shalawat ini, kita akan melihat padanya terdapat penyelisihan terhadap petunjuk Nabi ﷺ.

Di antara rangkaian lafazh shalawat yang dibuat-buat itu antara lain:

١. الصلاة و السلام عليك يا أول خلق الله

1. "Shalawat dan salam semoga terlimpah kepadamu wahai makhluk Allah yang pertama".

Saya katakan: hal ini menyelisihi apa yang datang dengannya Al-Qur'an. Karena makhluk Allah yang paling pertama dari kalangan manusia adalah Nabi Adam 'Alaihissalam. Allah ta'ala berfirman;

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰئِكَةِ إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِينٍ

"Ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah) yaitu Adam". Qs. Shad: 71.

Yang benar hendaknya mengucapkan;

الصلاة و السلام عليك يا خير خلق الله، أو خاتم رسل الله

"Shalawat dan salam semoga tercurah kepadamu wahai sebaik-baik makhluk Allah", atau "Wahai penutup para rasul Allah".

٢. اللهم صل على محمد و على آل محمد حتى لا يبقى من الصلاة شيء، و ارحم محمد و آل محمد حتى لا يبقى من الرحمة شيء، و بارك على محمد و على آل محمد حتى لا يبقى من البركة شيء، و سلم على محمد و على آل محمد حتى لا يبقى من السلام شيء.

2. "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sehingga tidak tersisa dari shalawat sedikitpun. Ya Allah, rahmatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak tersisa dari rahmat sedikitpun. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak tersisa dari berkah sedikitpun. Ya Allah, curahkanlah salam sejahtera kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sehingga tidak tersisa dari salam sedikitpun".

Ucapannya, "Sehingga tidak tersisa dari shalawat sedikitpun...sehingga tidak tersisa dari rahmat sedikitpun...sehingga tidak tersisa dari berkah sedikitpun" ini merupakan filosofi yang kosong dari makna yang padanya terdapat penyempitan terhadap rahmat Allah yang luas, juga terhadap berkah dan salam-Nya.

Dan ini menafikan firman Allah ta'ala;

قُلْ لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمٰتِ رَبِّيْ لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ اَنْ تَنْفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّيْ وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهٖ مَدَدًا

"Katakanlah (Muhammad), “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” Qs. Al-Kahfi: 109

٣. اللهم صلى على محمد و على آل محمد عدد من صلى عليه، - إلى قوله - اللهم صل على من كان إذا مشى فى البر الأقفر تعلقت الوحوش بأذياله

3. "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sejumlah orang yang bershawalat kepadanya". - Sampai pada ucapannya - "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada beliau yang bila berjalan di padang yang liar binatang-binatang buas bergelantungan di ujung-ujung bajunya".

Saya katakan: ini merupakan kedustaan yang besar atas Nabi ﷺ dan sikap berlebihan terhadapnya. Aku tidak tahu, bagaimana mereka menyatakan yang seperti itu, padahal beliau ﷺ tidak memberitahu kepada kita hal tersebut. 

Bertakwalah kalian kepada Allah !

Jika binatang-binatang buas bergelantungan di ujung bajunya, bagaimana beliau akan mampu berjalan ?!

٤. اللهم صل على محمد و على آله بحر أنوارك و معدان أسرارك

4. "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarganya; lautan cahaya-Muu dan tempat penyimpanan rahasia-rahasia-Mu".

Saya katakan: jika Nabi ﷺ adalah lautan cahaya Allah dan tempat penyimpanan rahasia-Nya, apakah cahaya-Nya berarti sudah padam dan rahasia-Nya juga lenyap dengan meninggalnya Nabi ﷺ ?!

٥. اللهم صل على من تفتقت من نوره الأزهار

5. "Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada beliau yang bunga-bunga itu mekar karena (mendapat) sinarnya".

Saya katakan: ini juga merupakan kedustaan yang dibuat oleh kaum shufi. Nabi Muhammad ﷺ itu diciptakan dari tanah. Allah ta'ala berfirman;

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ

"Katakanlah (hai Rasul), saya ini hanyalah manusia seperti kalian" Qs. Al-Kahfi: 110

Dan bunga-bunga itu tidaklah mekar karena beliau. Dan tidak pula ada dalil yang menunjukkan hal tersebut.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya" Qs. Al-Isra: 36

٦. اللهم صل على سيدنا محمد السابق للخلق نوره

6. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami, Muhammad yang cahayanya mendahului segenap makhluk.

Saya katakan: beliau tidak diciptakan dari cahaya, melainkan diciptakan dari tanah. Beliau terlahir dari sepasang ayah dan ibu. Bahkan, makhluk pertama dari kalangan manusia itu adalah Nabi Adam alaihissalam.

Allah ta'ala berfirman;

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰئِكَةِ إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِينٍ

"Ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah) yaitu Adam". Qs. Shad: 71.

٧. اللهم صل على أفضل من طاب منه البخار  وسحابه الفخار و استنارت بنور جبينه الأقمار ......

7. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada seutama-utama manusia yang karena sebabnya uap menjadi baik serta awan-awannya pun besar, bulan-bulan bersinar karena cahaya dahinya....

Saya katakan: pernyataan bahwasannya bulan itu bersinar karena cahaya dahinya itu bathil tidak ada dalil atasnya. Bahkan, bulan itu sudah ada sebelum beliau dilahirkan.

٨. اللهم صل على محمد هو قطب الجلالة

8. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, dialah pemilik kebesaran.

Saya katakan: pernyataan bahwasannya Nabi ﷺ adalah pemilik kebesaran itu syirik terhadap Allah. Karena Allah ta'ala sematalah pemilik kebesaran dan karunia.

Allah ta'ala berfirman;

تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

"Maha Agung nama Tuhanmu, Yang memiliki kebesaran dan karunia". Qs. Ar-Rahman: 55

٩. اللهم صل على من منه انشقت الأسرار و انفلقت الأنوار و ارتقت الحقائق و تنزلت علوم آدم

9. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada beliau yang karenanya rahasia-rahasia tersingkap, sinar-sinar memancar, informasi-informasi naik, dan ilmunya Adam turun.

Saya katakan: dari mana (landasan) mereka menyatakan pernyataan bathil ini; bahwa ilmunya Adam turun dari beliau ?! Demikian pula karena beliau, sinar-sinar memancar ?! 

Padahal Allah ta'ala telah menjelaskan di dalam kitab-Nya; 

وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya" Qs. Al-Baqarah: 31.

Allah ta'ala juga berfirman;

وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

"Dan tidaklah kalian diberi ilmu melainkan hanya sedikit" Qs. Al-Israa: 85.

Maka Allah-lah yang memberi ilmu kepada Adam dan anak keturunannya. Allah memuliakan Adam dengan hal itu, dan Allah memerintahkan para Malaikat untuk sujud penghormatan kepada Adam.

١٠. اللهم صل على محمد طب القلوب و دوائها، و عافية الأبدان و شفائها، و نور الأبصار و ضيائها، و على آله و سلم

10. "Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Muhammad; dokter hati dan obatnya, kesehatan badan dan penyembuhnya, cahaya mata dan sinarnya. Dan juga semoga terlimpah kepada keluarganya". 

Saya katakan: sesungguhnya yang memberi kesembuhan dan kesehatan terhadap badan, hati, dan mata adalah Allah ta'ala semata. Sedang Rasul ﷺ tiada kuasa memberi manfaat untuk diri sendiri dan juga orang lain. 

Maka rangkaian shalawat ini menyelisihi firman Allah ta'ala;

قُلْ لَّآ اَمْلِكُ لِنَفْسِيْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ

"Katakanlah (hai Rasul), aku tidaklah kuasa menolak madharat dan mendatangkan manfaat kecuali apa yang Allah kehendaki" Qs. Yunus 49.

Dan juga menyelisihi sabda Rasul ﷺ;

لا تطروني كما أطرت النصارى ابن مريم، فإنما أنا عبد فقولوا عبد الله و رسوله

"Janganlah kalian berlebihan memujiku sebagaimana kaum nasrani berlebihan memuji putra Maryam (Nabi Isa), saya hanyalah hamba (Allah), maka katakanlah: hamba Allah dan rasul-Nya". HR. Bukhari.

Makna Al-Ithra ( الإطراء ) adalah melampui batas atau menambahi dalam memuji.

11. Saya melihat di dalam kitab tentang keutamaan shalawat milik seorang Syaikh pembesar Shufi dari Libanon; terdapat padanya rangkaian shalawat seperti berikut;

اللهم صل على محمد حتى تجعل منه الأحدية القيومية

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad sehingga engkau jadikan darinya (untuk beliau) ketunggalan dan kemandirian".

Saya katakan: الأحدية ( Ketunggalan ) dan القيومية ( Kemandirian ) termasuk sifat-sifat Allah ta'ala yang disebutkan di dalam Al-Qur'an, sementara syaikh ini malahan menjadikannya untuk Rasul ﷺ.

١٢. اللهم صل على محمد الذي خلقت من نوره كل شيء

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad, yang Engkau telah menciptakan dari cahayanya segala sesuatu".

Saya katakan: segala sesuatu berarti mencakup Nabi Adam, Iblis, kera, dan babi. Apakah masuk akal bila mereka semuanya diciptakan dari cahaya Muhammad ﷺ?

Sungguh, Iblis telah mengakui penciptaan dirinya dan Nabi Adam ketika ia berkata (sebagaimana disebut) di dalam Al-Qur'an;

أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ  خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ

"Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". Qs. Shaad: 76.

١٣. الصلاة و السلام عليك يا رسول الله، قد ضاقت حيلتي فأدركني يا حبيب الله

13. "Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepadamu wahai rasulullah, sungguh telah habis upayaku, maka bantulah aku wahai kekasih Allah".

Saya katakan: bagian pertama dari shalawat ini benar.

Namun, yang berbahaya dan termasuk kesyirikan adalah bagian yang kedua. Yaitu pada bunyi, "bantulah aku wahai kekasih Allah".

Ini menyelisihi firman Allah ta'ala;

أَمَّن يُجِيبُ ٱلْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ ٱلسُّوٓءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ ٱلْأَرْضِ  أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ  قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ

"Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)". Qs. An-Naml: 76.

Dan firman-Nya;

وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ

"Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri". Qs. Al-An'am: 17

Dan juga, ketika Rasulullah ﷺ ditimpa kesedihan dan kegundahan beliau mengucapkan;

يا حي يا قيوم، برحمتك أستغيث

"Wahai Dzat yang Maha hidup lagi Maha Qayyum, dengan (bertawassul menggunakan) rahmat-Mu, aku meminta bantuan.." Hasan, HR. Tirmidzi.

Lalu, bagaimana kita boleh mengucapkan kepada beliau, "bantulah kami, selamatkanlah kami". Dan rangkaian shalawat ini menyelisihi sabdanya;

إذا سألت فاسأل الله، و إذا استعنت فاستعن بالله

 "Jika kamu memohon, maka memohonlah kepada Allah. Dan jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah" HR. Tirmidzi.

https://t.me/RaudhatulAnwar1

Oleh:
Atsar ID