Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

sepenggal makna dalam sebuah balon

8 tahun yang lalu
baca 2 menit

SEPENGGAL MAKNA DALAM SEBUAH BALON....


“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh dan menyombongkan diri.” (Luqman: 18)

Kadangkala sepenggal makna dapat juga dilihat dari sebuah balon....

Setiap melihat balon,,sering terpikirkan barangkali komposisi balon gas dan sifat sombong itu sama,,mungkin sombong juga tersusun dari nitrogen,,hidrogen dan helium,,gas-gas yang sering ada di balon udara hingga membuat mereka yang mengidap sifat sombong seringkali besar kepala lalu hati melayang tinggi,,lupa menapaki tanah dan akhirnya meremehkan orang lain.

Ah mungkin mereka lupa bahwa tak selamanya balon gas akan terus mengudara,,setinggi apa pun tak kan mampu menembus langit,,mereka lupa bahwa tanah adalah tempat peristirahatan terakhirnya.

"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong. Sesungguhnya engkau sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali engkau tidak akan mencapai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Rabb-mu.”
(al-Isra’: 37—38)

Semoga mereka yang saat ini merasa tinggi di awan-awan entah karena ILMU,,harta,,tahta juga PARAS YANG MENAWAN HINGGA BANGGA DIRI LALU MENOLAK KEBENARAN DAN MEREMEHKAN ORANG LAIN,MEMPERMAINKAN HATI ORANG LAIN hingga,,bisa merenungi peringatan Allah Ta'ala ini:

“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashash: 83)

Lalu segera bertaubat dan mengenakan parasut "tawadhu" agar saat balon kesombongannya pecah di udara,,mereka bisa kembali ke bumi tanpa kehinaan.

Dan rendahkanlah sayapmu (bertawadhu’lah) terhadap orang-orang yang beriman.” (al-Hijr: 88)

“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zhalim atas yang lain.”
(Shahih, HR Muslim no. 2588).

Disudut perenungan

Ummu 'Abdillah Afiqah

Dipublikasikan oleh:
 مفتاح دار السعادة
Miftah Daaris Sa'adah

Wa  💐Mar'atus Shalihah

Oleh:
Atsar ID